Kejahatan Itu Jerat Bagi Diri Sendiri

Bacaan Alkitab: Ester 7: 1 – 10

“Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja”
(Ester 7 : 10)

Di Koran Kompas, 2 tahun yang lalu memuat berita tentang pemalsu uang yang tertangkap di Kuala Lumpur. Pria ini tertangkap setelah memberi tip selembar uang 500 dolar AS (senilai 4, 6 juta) pada pelayan hotel. Pelayan hotel yang merasa beruntung segera menukarkan uang itu. Akhirnya, si penukar uang segera memanggil polisi untuk menangkap sang pemberi tip. Sebab, pecahan tertinggi dolar AS adalah 100, bukan 500! Dari pria itu, polisi menemukan uang palsu senilai 66 juta dolar!

“Dosa orang jahat bagaikan perangkap yang menjerat orang itu sendiri, “ demikian peringatan Amsal 5:22, dalam versi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS). Tak selamanya korban kejahatan adalah orang lain. Ada saat di mana kejahatan menjerat pelakunya sendiri. Mengapa? Karena dalam tindak kejahatan tersimpan benih penghancuran diri pelakunya. Sejenak, pelaku kejahatan tampak kuat. Namun, benih penghancuran itu akan tumbuh.

Haman adalah contoh nyata di Alkitab. Rasa bencinya pada bangsa Yahudi menjadikannya jahat. Dan, ia menuai hasil kejahatannya. Ia sendiri terperangkap.В  Semakin orang berbangga dengan kejahatannya, semakin dekat ia dengan kehancurannya. Inilah yang menimpa sang pemalsu uang di atas. Kejahatannya menghasilkan kebodohan yang menghancurkan pelakunya sendiri.

Apakah kita sedang merancangkan hal jahat? Berhentilah sebelum kejahatan itu menghancurkan diri sendiri. Memang ada saat-saat di mana kejahatan seolah-olah tampil perkasa, menggoda kita terlibat di dalamnya. Namun, kejahatan takkan bertahan selamanya, karena Allah masih bertakhta; Allah tetap pegang kendali kehidupan.В  Sampai kapan pun orang yang hidupnya benar dihadapan Allah akan ditinggikan-Nya, tapi orang yang berbuat kejahatan pasti akan menerima akibatnya.В  Maka, daripada merencanakan kejahatan, mari berpihak pada kebenaran, yakni Allah sendiri.

Dibalik setiap tindakan kejahatan, tersimpan benih kehancuran pelakunya.

Artikel oleh: July 2, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Esther (Renungan Alkitabiah dari Kitab Ester)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda