Tuhan Tetap Setia

Bacaan Alkitab: Rut 1: 1 – 6

“……Bahwa Tuhan memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka” (Rut 1 : 6b)

Hidup selalu penuh dinamika (pasang surut). Ketika yang baik kita alami, kita dengan mudah bersyukur kepada Tuhan.

Kita berkata “Tuhan, sungguh ajaib penyertaan-Mu bagi kami.”В  Tapi, bila peristiwa buruk menimpa, kita lupa kebaikan Tuhan. Pada zaman para hakim memerintah, terjadi kelaparan di tanah Israel (ay. 1).В  Kelaparan yang hebat, sehingga mendorong keluarga Elimelekh meninggalkan Betlehem untuk memulai kehidupan baru di tanah bangsa lain, yakni Moab. Harapan demi harapan ia gantungkan seluruhnya di tempat baru itu. Anak-anaknya menikah dengan gadis Moab.

Sepuluh tahun mereka dapat menikmati harapan demi harapan yang mereka dambakan (ay. 4).В  Betapa bahagianya mereka!

Tidak lama mereka menikmati kebahagiaan tersebut, kepahitan hidup menghapuskan semuanya. Elimelekh dan anak-anaknya meninggalkan Naomi selama-lamanya (ay. 5). Masa depan yang suram telah menghantui Naomi!? Sekarang ia hanya hidup dengan sang menantu setianya, Rut, tanpa harta melimpah (ay. 15-18).В  Kepahitan hidup benar-benar dirasakan Naomi, sehingga ia berkata: “panggil aku Mara!” (ay. 20).

Kepahitan hidup dapat saja menjadikan Naomi lupa kebaikan Tuhan, tetapi Tuhan takkan pernah membiarkan umat-Nya terus-menerus hidup dalam kepahitan. Dan di luar pikiran Naomi, Tuhan memulihkan keluarganya melalui perjumpaan Rut dengan Boas (ps. 2-3). Dalam anugerah Tuhan, pahitnya hidup Naomi, Tuhan ubahkan menjadi sukacita berlimpah, sebab dari garis keturunan Rut-Boas, lahir Raja Daud (Rut 4:17).

Bagaimana dengan kita? Hidup kita boleh saja penuh dinamika, tapi kebaikan Tuhan ada sepanjang masa.В  Jangan kuatir dan gelisah ketika kepahitan hidup menimpa kita. Tuhan tidak pernah membiarkan kita terus-menerus tinggal di dalamnya. Pada waktunya, Ia akan memulihkan hidup kita. Hanya saja, setialah dalam jalan Tuhan!

Kasih setia-Nya adalah jaminan bahwa kita tidak akan dibiarkan-Nya terus-menerus dalam kepahitan hidup.

Artikel oleh: June 7, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Ruth (Renungan Alkitabiah dari Kitab Rut)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda