Kasih Sebagai Pengikat

Bacaan Alkitab: Kolose 3: 5 – 17

“Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kolose 3 : 14)

Sebuah kapal yang tengah berlayar di lautan lepas diterjang amukan badai dahsyat. Para awak kapal berjuang keras mengendalikan kapal yang oleng. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras dari ruang bawah. Dua orang awak kapal berlari turun. Ternyata sepucuk meriam terlepas dari ikatannya. Tepat ketika kedua awak itu sampai di ruang bawah, meriam itu tengah meluncur deras terbawa ayunan ombak menuju lambung kapal. Tanpa berpikir dua kali, keduanya segera bertindak; menarik meriam itu dan mengikatnya kembali di tempatnya. Andai meriam itu jadi menabrak lambung kapal, bahaya yang mereka hadapi jauh lebih besar dari amukan badai di luar.

Gereja seumpama kapal yang tengah berlayar di lautan dunia. Ia harus berhadapan dengan berbagai tantangan dan ancaman dari luar. Namun, tidak jarang yang lebih berbahaya adalah tantangan dan ancaman dari dalam tubuh gereja sendiri. Kekerasan hati, kesombongan, iri dengki, egoisme, dan ambisi pribadi dari segelintir orang, yang berujung hilangnya damai sejahtera dan sukacita di gereja. Atau, bahkan berakhir dengan perpecahan. Tidak jarang gereja bisa bertahan terhadap rupa-rupa tekanan dari luar, tetapi ambruk karena pertengkaran di dalam. Sungguh menyedihkan!
Untuk itu, tidak ada cara lain selain kembali ke prinsip dasar hidup kristiani, yaitu kasih (ayat 14). Kasih yang bertolak dari damai sejahtera Kristus (ayat 15), dan yang terwujud dalam belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, dan pengampunan (ayat 12,13). Hanya dengan begitu perpecahan jemaat dapat dihindarkan.

Dimana ada roh perpecahan, disitu tidak ada roh kasih.

Artikel oleh: May 5, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Colossians (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kolose)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda