Harus Mengampuni

Bacaan Alkitab: Kejadian 44 – 45

“Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu”.
(Kejadian 45 : 5)

Berbagai ujian dirancang oleh Yusuf untuk saudara-saudaranya.  Bukan untuk membalaskan dendamnya, tetapi semata-mata hanya mau menguji apakah saudara-saudaranya masih mempunyai sifat yang licik dan jahat seperti pada masa-masa yang lampau.  Tetapi ternyata saudara-saudaranya telah berubah menjadi baik; terbukti dengan pembelaan Yehuda terhadap Benyamin. Yehuda menceritakan fakta yang terjadi, yang diakhiri dengan permohonan supaya Benyamin dilepaskan dan dirinyalah yang akan menggantikan Benyamin demi kebahagiaan ayah mereka Yakub (44:33-34).

Usaha Yehuda meyakinkan Yusuf dan juga atas cerita Yahuda tentang keberadaan ayah mereka yang sudah tua itu, membuat hati Yusuf tidak tahan lagi menyimpan identitas dirinya kepada saudara-saudaranya yang ia kasihi. Pada akhirnya, Yusuf menyuruh orang-orang lain keluar dari rumahnya dan ia menangis sekeras-kerasnya karena tak tertahankan rasa rindu dan kasihnya terhadap ayah dan saudara-saudaranya. Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, bahwa dialah Yusuf yang mereka jual. Pengakuan itu tentunya membuat saudara-saudaranya bukannya bahagia melainkan ketakutan (45:3).  Tetapi Yusuf bukanlah seorang pendendam.  Dia juga bukanlah orang yang tidak mengenal Tuhan ataupun seorang yang tidak mengerti rencana Tuhan.  Sikap hati Yusuf yang baik dan penuh kasih dan penuh iman kepada Allah dirangkum dalam perkataannya sebagai berikut: “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku kesini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu” (45 : 5).

Yusuf adalah contoh kehidupan yang mau melupakan masa lalu yang pahit dengan memberikan kasih dan pengampunan yang nyata.  Ia percaya bahwa segala sesuatu yang dia alami, ada maksud dan rencana Tuhan yang indah bagi dirinya dan keluarganya.  Tidaklah baik kalau kita menyimpan dendam kepada orang lain yang berbuat salah kepada kita dan berusaha untuk membalas atau melampiaskan dendam kita.  Sebab segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, sekalipun pahit dan menyakitkan, Allah tetap punya rencana indah dibalik semua itu.  Jadi, jangan tumpahkan amarahmu kepada sesamamu, tetapi berusahalah untuk mengucap syukur!

Belajarlah kepada kehidupan Yusuf, bagaimana harus mengasihi dan mengampuni dengan TIDAK berusaha membalas dendam dan sakit hati.

Artikel oleh: February 6, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Genesis (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kejadian)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda