Kekuatan Hikmat

Bacaan Alkitab: Amsal 8 – 9

“Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong”
(Amsal 8 : 8)

 

Bila dibandingkan dengan pasal 7, maka hikmat dan wanita pelacur itu sama-sama berdiri pada persimpangan jalan. Keduanya berusaha meyakinkan orang-orang untuk mengikut dia dan memberikan janji dan upah, tetapi tujuan keduanya sama sekali berbeda.

Pelacur pergi ke tempat umum untuk membinasakan orang-orang, menyelinap dan menyerang mangsanya dan membisikkan kata-kata rayuan untuk kenikmatan sesaat. Itu merupakan jalan kebodohan dan menyesatkan!? Sedangkan hikmat itu memanggil semua orang untuk menerima berkat yang sesungguhnya. Panggilannya adalah jalan penuh kebijaksanaan, pengertian dan kesenangan ilahi. Apa yang dikatakan oleh hikmat dapat dipercayai, jujur, sungguh-sungguh dan tidak pernah menyesatkan orang. Ia menawarkan hadiah yang besar, jauh lebih besar daripada yang dicari orang selama ini.

Allah dan hikmat membenci hal-hal yang sama, yaitu, “kejahatan, kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat dan mulut penuh tipu muslihat” (ay 13). Hikmat tidak akan pernah bentrok dengan ketakutan akan Allah. Kalau kita belajar lebih dalam lagi, bahwa Allah adalah sumber hikmat dan bahkan Dia adalah hikmat itu sendiri. Juga, dalam ayat 22-30 digambarkan sama dengan Kristus (Efesus 1:15-20), yang intinya bahwa seperti juga Kristus, hikmatpun sudah ada sebelum semuanya dijadikan. Jadi, tidak mengherankan bila dalam PB dituliskan bahwa Yesus Kristus adalah hikmat itu sendiri, “Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah” (1 Kor 1 :24, 30).

Hikmat pun mempunyai kekuatan untuk menolong kita sehingga kita hidup dalam kehidupan yang suci sesuai kehendak-Nya. Hikmat memberi kepada kita pengertian dan kekuatan (ay 14). Dia juga mengasihi dan mencari setiap orang, namun manusia pun harus mencari Dia. Hikmat itu tidak sukar ditemui seperti juga Allah (ay 17; Yoh 14:21). Hikmat harus secara aktif dicari seperti kita mencari Allah. Jika kita terus bersikap menghindar atau tidak memperdulikan hikmat itu maka kita akan kehilangannya. Jika kita tidak mencari Allah maka kita dapat kehilangan berkat-Nya.

Hikmat itu akan menolong kita melakukan segala hal yang berkenan di hati Tuhan.

Artikel oleh: October 15, 2011   Kategori : Biblical Devotion from Proverbs (Renungan Alkitabiah dari Kitab Amsal)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda