Kekudusan, Integritas, God’s Army & Imam

by ANDIKA NATAL – GSJA Keluarga Allah

Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat

Untuk saat ini jika boleh saya bagikan adalah mengenai keberadaan anak-anak muda. Saya terus diingatkan tentang Kekudusan dan Integritas , Tentara Allah dan Imam yang berdiri ditengah Kota, karena waktuNya Tuhan sedang dipercepat.

1. Kekudusan

Kalau boleh ada pertanyaan yang mengatakan: “Apakah Anda Kudus saat ini?” Kekudusan sangat luas artinya. Apakah kita berani bilang dengan spontan dan tegas bahwa kita kudus di mata Tuhan? Terlebih lagi jika pertanyaan ini dilontarkan pada anak-anak muda, walau saya belum melakukan survey tapi pasti sedikit yang berani bilang saya Kudus di mata Tuhan. Bagi orang yang percaya kita tidak bisa lepas dari kekudusan. Apa nilainya jika kita melayani tanpa Kekudusan? Dalam hubungan pribadi kita dengan Allah, apakah kita sanggup mengalami perjumpaan dengan Allah jika kita tidak kudus?

Firman Tuhan sangat jelas sekali mengatakan:

“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”В  I Petrus 1:14-16

“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” Ibrani 12:14

Kita harus mengingatkan kembali pada anak-anak muda digereja lokal kita agar hidup Kudus, karena saya yakin dan percaya setiap anak-anak muda yang dekat pada ALLAH akan dipakai secara LUAR BIASA dalam penuaian yang sedang berlangsung saat ini. Sekali lagi, kejar Kekudusan agar kita mengalami perjumpaan dengan Allah, dan pastinya IA akan memberikan isi hati-Nya pada kita.

2. Integritas

Definisi yang saya ambil: Katakan Ya jika Ya, katakan Tidak jika Tidak!

Berdiri diatas Kebenaran. Seringkali kita diperhadapkan oleh pilihan-pilihan yg membingungkan. Tapi jika kita peka akan suara Tuhan, pasti kita tahu mana yang benar mana yang salah. Kembali dalam komunitas anak-anak muda, seringkali dalam pergaulan kita suka terbawa teman. Sehingga kita tidak bisa lagi membedakan mana yang salah dan kebenaran itu menjadi tidak ada.

Contoh: kehidupan Daniel. Integritas yang dijalaninya sangat luar biasa, berhadapan langsung dengan pemerintahan. Tapi tentunya dengan hikmat Tuhan juga. Dia berani berkata tidak (Daniel 1:8)

Ada 4 poin yg saya dapat dari ayat tersebut:

1. Memiliki ketetapan hati

2. Tidak terpengaruh dengan keadaan

3. Siap berkorban untuk Kristus

4. Tetap setia pada Yesus Kristus

Intinya berdiri dan memperkatakan Kebenaran. Jika salah kita harus memperjuangkan nilai2 KebenaranNya. Berani seperti Daniel.

3. God’s Army/Tentara Allah

Dipulihkan untuk memulihkan. Yesaya 58:12 berkata demikian: “Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan ‘yang memperbaiki tembok yang tembus’, ‘yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni'”.

Saat ini kita harus siap masuk dalam kegerakan Allah. Masuk menjadi tentara-tentara Allah yang berani menerobos dan membangun reruntuhan/tembok2 yang runtuh. “Prepare the Way for The King of Glory,”, seperti Yohanes Pembaptis.

Tidak gampang untuk jadi seorang tentara, akan ada penyaringan (pemurnian) siapa yang kuat dan mau ikut dalam pasukan Allah dia yang akan masuk dalam Kegerakan Allah. Ini sangat penting sekali. Sekali lagi saya katakan bahwa Waktu TuhanВ  sedang dipercepat, dan kita harus segera cepat meresponi!

4. Imam yang berdiri ditengah Kota

Yeremia 29:7 berkata: “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”

Mari kita berdoa dimana kita tinggal, lepaskan berkat buat kota kita. Karena akan ada imam2 yang berdiri buat kota2, yang berdoa untuk kegerakan Allah terjadi buat kota2 tersebut.

Puji Tuhan, Tuhan memberkati!

Andika Natal

Artikel oleh: December 15, 2010   Kategori : Bahan Khotbah  Sebarkan 

Satu komentar

  1. Elia P. Ambarita - December 16, 2010

    SETUJU. Khususnya kalau berbicara kekudusan. Kalau kita anak-anak muda hidup kudus dan
    benar di hadapan Tuhan, kita pasti bisa mengubah dunia ini. Tapi yang memprihatinkan
    adalah banyak anak-anak muda gereja yang justru mengikuti gaya dunia ini (yang sedang
    menuju kebinasaan). Dan kalau kita anak-anak muda hidup dalam kekudusan, Tuhan akan
    pakai kita dengan RUARRR biasa, yakinnnn.(Orang yang terus mau belajar berarti masih muda,
    tetapi yang berhenti untuk belajar artinya sudah tua? may be).

Tulis Komentar Anda