Kesaksian Pdt.Yohanes Rusli

“Saya sempat marah kepada Tuhan … kenapa selama satu jam saya berseru terus meminta Tuhan tolong saya, tidak ada jawaban Tuhan! Tuhan ini ada atau tidak ya? …” katanya ketika menggambarkan pengalaman berbahaya yang dialaminya. Ia tidak dapat bangun dari tempat tidur siang itu karena secara mendadak penyakit gula terdiagnosa dalam tubuhnya. Ia sudah terlanjur mengunci kamarnya untuk istirahat. Ia harus berjuang untuk membuka pintu, tapi untuk mencapai pintu ia harus bangkit. Ia mencoba bangkit, tetapi tidak bisa. Akhirnya dengan kekuatan yang ada ia berusaha mengangkat tubuhnya yang tak berdaya, dan … jatuh. “Tangan masih bisa digerakkan tetapi selebihnya tidak ada kekuatan sama sekali,” tambahnya.

Istrinya mendengar suara barang jatuh, ia bertanya dari luar kamar karena kamar terkunci, ada apa di dalam. Ia tidak mau membuat istrinya ketakutan, ia menjawab bahwa tidak ada apa-apa. Ia ulangi lagi sekuat tenaga bangkit lagi, jatuh lagi dengan kepala terpukul ke tepian tempat tidur dan barang lainnya. Beberapa kali jatuh akhirnya ia mulai ketakutan sendiri, istrinya mulai merasa ada yang tidak beres. Ia ingin memanggil satpam untuk mendobrak, tetapi dilarang sang suami. Sampai akhirnya dalam keadaan sudah benar-benar tak berdaya, ia berhasil merayap menjangkau kunci pintu dan membukanya. “Tuhan menolong saya! Jika tidak, saya tidak dapat membayangkan apa yang bakal terjadi.”

Istrinya masuk dan membantunya berdiri dari lantai untuk dikembalikan ke tempat tidur. Singkat cerita, ia dibawa ke dokter dan didiagnosa penyakit gula akibat pola makan yang tidak sehat. Tidak ada sejarah keluarga sakit gula, tetapi karena, menurutnya, pola makannya maka ia terjangkit penyakit tersebut.

“Walaupun saya hamba Tuhan, ternyata saya bisa juga meragukan Tuhan. Saat-saat pengobatan, saya terus berdoa agar Tuhan menghibur dan menguatkan saya. Secara tidak disangka suatu hari, Pdt. Jonathan Pribadi, kawan lama saya, yang sudah lama kami tidak bersama-sama, menghubungi saya dan mengatakan akan berkunjung untuk mendoakan. Itu adalah kejutan bagi saya. Ia datang dengan asistennya, dan berdoa untuk kesembuhan saya. Saya terharu karena Tuhan begitu baik menjawab doa saya. Ia membuat iman saya bangkit lagi untuk percaya bahwa Tuhan tetap memperhatikan saya. Saat ini saya sedang mencoba mengurangi obat yang saya konsumsi dan kembali mempercayai kesembuhanNya karena Ia adalah Tuhan yang saya layani.”

Ia telah melayani Tuhan selama puluhan tahun, memiliki pandangan yang termasuk tajam dan amat berterus terang. Ia masih melayani di sebuah GSJA di DKI. Gedung gereja tempat dimana ia melayani masih harus didoakan agar mendapat relokasi yang layak. Ia meminta dukungan doa rekan-rekan. Tuhan memberkati!

Haleluya!

Artikel oleh: April 19, 2010  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

8 Komentar

  1. pitriani lie - April 19, 2010

    Syalom Pak, Mungkin selama ini Bapak udah bekerja keras. Inilah saatnya Bapak berbagi beban untuk yang lain. Saya tidak kenal Bapak secara pribadi. tapi dari kisah/ kesaksian di atas, bpk sepertinya tidak mau merepotkan orang lain walau orang yang terdekat sekalipun. Cepat sembuh ya Pak. Terima kasih atas kesaksiannya. Bapak ni orangnya pantang menyerah. Pak Pdt. Jonathan pribadi, terima kasih atas kunjungannya pada “Bapak saya” (Pdt. Yohanes Rusli = mirip Papa saya terutama pipinya dan rambutnya, hidungnya, pakai kaca mata juga). Jadi rasa mau pulang kampung ni… Tuhan berkati Pak.

  2. Kembaren - April 20, 2010

    Bapak yang kekasih,
    Suatu kebahagiaan jika Tuhan izinkan kita mengalami kesulitan, karena hal ini akan membuat kita lebih mengasihi DIA. Pada Tahun 1990, ayah saya Pdt PS. Kembaren di vonis dokter mengalami pengecilan Ginjal sehingga tidak berfungsi. Selama kurang lebih 3 bulan kami ada di Rumah Sakit dan sempat 8 kali cuci darah. Namun Mujizat Tuhan terjadi walaupun sudah 8 kali cuci darah ayah saya mengatakan bahwa dia sudah disembuhkan Tuhan dan akhirnya 19 Agustus 1992 ayah saya meninggal dengan umur 61 tahun 1 hari dan tidak cuci darah karena sudah disembuhkan Tuhan. Kami bersyukur kepada Tuhan yang begitu sangat baik bagi kami karena telah mengizinkan kami mengalami hal yang sulit, dan kami lebih mengasihi Tuhan setelah kesulitan tersebut. Kami anak-anak ayah saya tetap mengasihi Tuhan dan terjun dalam pelayananNYA. 3 orang kami anaknya menjadi hamba Tuhan. Tuhan Baik Bapak dan jangan pernah mundur dari pelayanan. Syalom.

  3. yusufnifu - April 21, 2010

    syalom dalam kasih KRISTUS TUHAN KITA, kesaksian bpk sangat baik, dan itulah hidup orang percaya dimana ada suka dan duka, seperti kata FIRMAN TUHAN: berbahagialah orang yang mendengarkan dan melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari, buat bpk yang dalam kasih Tuhan selamat berbahagia di dalam lidungan Tuhan Yang Mahakuasa,

  4. Ferry Tabaleku - April 21, 2010

    Hello kawan lama, sudah lama kita tidak bertemu, biasanya kita berbual-bual (kata orang Malaysia) waktu rapat daerah atau datang ke kantor SAJ(Eklesia). Saya menilai bro adalah seorang yang idealsm dalam meresponsi berbagai hal dan juga ulet dalam menghadapinya. Namun dengan kesaksian yang baru dialami bro ini sangat mengejutkan saya, dan saya berharap semoga hal ini dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi kita yang selalu bersifat idealsm. Tuhan kuatkan bro dan cepat sembuh. Tuhan Yesus memberkati.

  5. Pdt. Timotius Sugiantono - April 23, 2010

    Pak Yohanes, saya paling gaptek ampek baru tahu kesaksiannya di tulisan ini. Cepet sembuh nihh jangan lemah gimana RohnNya Tuhan yang di Davit Yonggi Co bukan ada di dalam Bapak ? maen-maen sakit ampek gitu, yah udahlah makannya yang mengandung gula dikurangi atau uangnya dikurangi, buat bantu aye printisan nihhh. Ingat ibu masih cantik, cucuknya manis-manis lo ! Maju terus di ladang Tuhan kerja buat Tuhan selalu manise ! Bab Dia emang Manis ! Luar biasa oke ! sampai ketemu di Bogor oke !

  6. Johanes SR - May 22, 2010

    Pak Sugi makan nya d undang jemaat……tdk mkn sendiri…….n’ thanks buat perhatiannya. Gbu

  7. Udin Timothy Sinaga - July 22, 2010

    Cepat sembuh ya pak Yohanes dan jangan sampai meragukan keberadaan Tuhan. Dia sangat konsisten dengan janjiNya, bahwa segala sesuatunya mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Tuhan memberkati bpk/keluarga dan pelayanan.

  8. Jinglesh Pasaribu - July 27, 2010

    Ketika kami membaca kesaksian Bapak. Terus terang kami sangat terharu, oleh karena Bapak Yohanes jangan ragu dengan Kehendak Tuhan. Kami Rekan Kerjamu masih banyak yang mendoakan, supaya cepat sembuh dari Penyakit yang Bapak alami. Salam dari kami BPD Sumut 2. Haleluyah ! Horas.

Tulis Komentar Anda