Contoh Landasan MISI VISI GEREJA KITA

(Mungkin anda dapat menarik sebuah manfaat dengan membaca contoh berikut yang menceritakan bagaimana caranya umat Tuhan yang kita layani emngerti kemana arah gereja yang kita pimpin. Melalui berbagai adaptasi ntuk situasi gereja anda, anda dapat memberikannya kepada jemaat untuk menjadi pegangan. Setahun sekali anda dapat mengingatkan jemaat dan semua yang melayani di berbagai bidang pelayanan gereja anda untuk kembali kepada Visi Misi gereja yang anda telah buat)

Dalam bahasa Inggris dikatakan, “Where there is no vision, the people are unrestrained …” Amsal 29:18. Kita diikat oleh kasih dalam tujuan yang sama, yaitu Misi Visi gereja ini.

Seperti tiang api dan tiang awan, Misi dan Visi menjadi parameter segala aktifitas kita.  Kita akan runtuh jika tidak mengingat kembali Misi Visi gereja kita sendiri. Kita akan melemah jika kita meragu-ragukan Misi Visi gereja kita. Kita akan menghadapi berbagai persoalan timbul karena kita melupakan Misi Visi kita sendiri.

Betapa pentingnya kita mengingatkan diri kita secara teratur tentang ke arah mana kita melangkah dan berjalan. Sepanjang kita mengusahakan diri menuju Misi Visi gereja kita, tidak akan ada yang salah. Segala kreatifitas dan sukacita yang didasarkan pada Misi Visi gereja kita, yang menuju ke Misi Visi kita, segala penilaian kita yang selaras dengan Misi Visi kita, tidaklah salah.

Dalam gereja kita, kemerdekaan untuk mencapai Misi Visi pada tiap-tiap bidang pelayanan telah diberikan melalui struktur gereja kita. Yang penting adalah taat Misi-Visi. Para pemimpin memiliki tugas untuk selalu menguji apakah yang kita kerjakan sesuai dengan Misi-Visi kita. Kedewasaan pelayanan adalah ketika orang-orang yang diberikan kepercayaan pelayanan dapat menjaga ke arah mana pelayanan itu berjalan.

Kalimat “Apakah ini sesuai dengan Misi-Visi gereja kita …?” adalah kalimat yang memiliki kekuatan seperti “Pardon me …!”.

Gereja memiliki Misi Visi yang ditentukan oleh Pendiri Gereja yaitu Yesus Kristus – “…dan alam maut tidak akan menguasainya!” Mat. 16:18.

Misi Visi tersebut terkait dengan tujuan mengapa Yesus datang ke dalam dunia, menderita dan mati serta bangkit dari kubur, terkait dengan rencana kekekalan Allah yang diungkapkan melalui para nabi dan rasul, pengungkapan maksud mengapa Allah memilih sebuah bangsa di masa lalu (sejarah suci), dan sejarah kerajaan Allah. Konsep Kerajaan Allah adalah konsep terbesar dalam seluruh Alkitab baik PL maupun PB.

Apa muara semua yang kita ketahui dari Alkitab? Yesaya 11:9, 2:14 … Apa yang gagal dilakukan oleh Adam, telah dilakukan oleh Yesus. Allah menetapkan sebuah visi tentang kota kudus dimana Ia memerintah selama-lamanya – Wah. 22:19.

Alkitab menyebutnya Wahyu 11:15 yang mengatakan:

Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”

Kitab Wahyu 22:5 mengatakan:

Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Untuk menuju ke sana Allah memilih Israel dan Gereja-Nya. Ia menciptakan gereja-Nya, Ia sudah membayar dengan harga yang sangat mahal, eigorastheite gar thimeis – inilah pembelian yang menyebabkan berubahnya kepemilikan – yaitu dengan darah-Nya, 1 Kor. 6:20 – KPR 20:28. Baik Israel dan Gereja-Nya sama-sama ada untuk menerapkan, membuktikan dan mewujudkan “pemerintahan Allah” di bumi ini.

Semua yang ditunjukkan Allah sebagai hukum-Nya baik kepada Israel maupun kepada Gereja disebut sebagai hukum Kerajaan Allah. Inilah yang konsisten terus menerus diberitakan oleh nabi-nabi dan rasul-rasul, KPR 28:23

Bagaimana caranya menjaga agar pelayanan kita tetap “In line dengan Misi-Visi gereja kita?” … tetaplah menguasai Misi-Visi gereja.

Sebuah pelayanan dalam gereja ini, tidak direncanakan hanya karena gereja-gereja lain punya juga, bukan karena kita pikir beginilah caranya, bukan juga karena kita pikir begini akan lebih baik. Melainkan dengan menjalankannya sesuai dengan yang diinginkan Pendirinya, yaitu Yesus Kristus.

MISI KITA

Gereja ini berdiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya dengan menggunakan berbagai talenta dan karunia orang percaya

(Sampai kapanpun GSJA CWS ada, ia selalu taat untuk menjadi penyampai pesan dan rencana Tuhan bagi masyarakat di mana gereja ini ada. Gereja ini tidak memiliki nilai Alkitabiah lagi jika dipisahkan dari masyarakatnya dan tidak menjadi pembawa pesan Tuhan bagi masyarakatnya, dan jika orang-orang percaya berhenti menggunakan karunia-karunianya untuk menyampaikan pesan Allah. It is a church for others)

VISI KITA

Setiap orang percaya yang tergabung dalam gereja ini akan mengunakan talenta dan karunianya untuk menjadi bagian dari perubahan gereja dan masyarakatnya

(Bagaimana caranya masyarakat mendapat pengaruh dari sebuah gereja? Melalui individu-individu yang hidup di dalam persekutuan orang percaya itu. Yang disebut karunia dan talenta adalah segala hal yang diberikan Tuhan sebagai bagian dari kesukaan, keahlian dan kecakapan dalam berbagai bentuk dan jenis yang terkait dengan rencana Allah bagi gereja, masyarakat di mana gereja ada. Rencana Allah pasti ada kaitannya dengan perubahan “menjadi semakin seperti Kristus”. Misi dan Visi gereja kita selalu bernuansa misi. Segala talenta dan karunia akan menjadi sumber konflik jika tujuan Alkitabiahnya menjadi penyampai pesan Tuhan bagi masyarakat di mana gereja itu ada– dihilangkan. Talenta dan karunia akan menjadi sumber masalah jika berhenti kepada kepuasan diri.

Karunia maupun talenta adalah “a gift to give”. Purpose Driven Connection kita akan memusatkan doa-doa kita pada kepentingan orang lain, lalu secara ajaib Tuhan menjawab doa kita.

Kata ‘kesaksian bagi bangsa-bangsa, bagi dunia’ adalah kata-kata penting. Yesaya 49:6, Matius 24:14.

Karl Barth- seorang teolog modern – pernah berkata,

the task of doing theology’ does not ask what the apostles and prophets said but what we must say on the basis of the apostles and prophets”

Aktifitas yang kita rencanakan dan kita pilih untuk dibiayai mesti ada kaitannya dengan usaha untuk membawa perubahan bagi gereja dan masyarakat yang kita layani. Pakem kita adalah “perubahan ke arah Tuhan”.

STRATEGI KITA

Menjalankan 5P (Penyembahan, Persekutuan, Pemuridan, Pelayanan & Penginjilan) sebagai cara mencapai Misi dan Visi gereja ini. Dengan menjalankan kelima hal tersebut, maka kita sedang menjalankan keseluruhan rencana Allah atas diri seorang percaya.

Ke 5 P tersebut bukan 5 kegiatan, melainkan 5 tujuan pertumbuhan, arah pertumbuhan. Itulah ke 5 tujuan gereja yang kita temukan dalam Alkitab.

(Itu sebabnya kita memiliki 5 Departemen untuk mencapai tujuan kita. Masing-masing memiliki fungsi yang melengkapi terbentuknya sebuah gereja yang akan mempengaruhi individu dalam gereja dan masyarakat di mana gereja itu ada. Ingatlah bahwa strategi hanyalah cara kita mencapai Misi Visi kita)


Penyembahan:
Kita memiliki tujuan hidup untuk MEMULIAKAN Allah dan menjadi kesukaan Allah. Sentral hidup ini bukan lagi semata-mata tujuan kita, melainkan tujuan Allah tentang kita.

Jangan meragukan tujuan ini, karena dalam tujuan ini tertera sebuah kebenaran, bahwa kita ada di sini bukan untuk kita, melainkan untuk Dia.

Persekutuan: Kita memiliki tujuan hidup untuk berada BERSAMA-SAMA KELUARGA ALLAH yang telah diselamatkan dan bertumbuh dalam kasih bersama-sama melalui berbagai pengalaman.

Pemuridan: Kita memiliki tujuan hidup untuk dibentuk oleh Tuhan menjadi SEMAKIN SERUPA dengan Yesus Kristus

Pelayanan: Kita memiliki tujuan untuk hidup bagi sesama kita dengan menggunakan berbagai karunia untuk melayani DALAM tubuh Kristus

Penginjilan: Kita memiliki tujuan untuk menjalankan rencana Allah bagi dunia ini, yaitu membawa orang-orang yang berada DI LUAR tubuh Kristus untuk menjadi bagian dari kerajaan-Nya.

(kelima tujuan tersebut mewarnai segala kegiatan yang kita pilih – amat penting untuk selalu bertanya – apa kaitannya semua ini dengan kelima tujuan Allah dalam hidup kita?

Jemaat dibawa setahap demi setahap menuju ke tengah yaitu Penginjilan. Setiap Departemen pelayanan yang ada menjalankan tugasnya masing-masing sehingga jemaat dapat masuk ke dalam, tiba di tengah dan membawa orang lain mengalami perjalanan yang sama.

CORE VALUES KITA

Dalam kebersamaan kita, kita diikat oleh nilai-nilai yang dipegang juga oleh semua Gereja Sidang Jemaat Allah di Indonesia, yaitu:

Cinta TuhanApa saja yang kita rencanakan dan lakukan, hanya bermotifkan Cinta kepada Tuhan

Tidak ada yang salah jika semuanya didasarkan kepada kecintaan kepada Tuhan. Yang lebih dari ini adalah hanya ‘rancangan manusia’.

Rendah HatiApa saja yang kita rencanakan dan lakukan hanya dijalankan dengan kerendahan hati. Apa itu kerendahan hati?

  • Kita mengerti bahwa kita juga berharga di mata Tuhan. “Kita hanya bisa memberikan kepada orang lain apa yang kita punya”.
  • Kita memiliki kemampuan memahami alasan orang lain. Kekuatan memahami adalah kekuatan untuk ‘bertahan lebih lama’
  • Kita mengerti batasnya. Lakukan bagian kita sebaik-baiknya, berikan kepada orang apa yang sepantasnya ia terima. Di sinilah kita mengerti apa artinya saling menghargai.
  • Kita dapat mengakui kelebihan orang lain – bahwa orang lain memiliki karunia yang mungkin tidak ada pada kita. Jadi kita tidak pernah bisa absolut kecuali dalam soal iman. Ingatlah, “Saya hanyalah bagian …”
  • Kita dapat mengalah demi tujuan yang lebih besar.

Semangatapa saja yang kita rencanakan dan lakukan dikerjakan dengan semangat. Tanpa api semangat, kita akan menjadi dingin karena sekeliling kita adalah ‘frezzer rohani’ yang membuat kerohanian anda akan beku. Anda harus selalu memanaskan dan menyalakan api semangat anda.

  • Bahwa keselamatan jiwa kita atas kasih karunia Tuhan, yang tidak bisa dirusak oleh siapapun kecuali kita sendiri yang merusaknya, membuat kita termotivasi untuk bersyukur dan melakukan segala sesuatu seperti kepada Tuhan

TANTANGAN KITA:

Filipi  2:22 – “Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.”

Pelayanan yang dibentuk harulah menjadi alat bantu bagi seorang gembala sidang sehingga ia dapat menerima kesetiaan dari mereka yang melayani dibawah ‘covering rohani’nya, mendapat pertolongan dalam pelayanan dan mendapatkan sikap seperti anak kepada bapanya.

  1. Tantangan Seorang Ketua Departemen
    1. Bagaimana membuat mereka yang berada dibawah pelayanan kita makin dewasa dalam kerohanian, karakter dan karunia/talenta
    2. Bagaimana membuat mereka yang berada dibawah pelayanan kita belajar tentang kepemimpinan rohani baik otoritas rohani, kerjasama, terikat kepada visi yang sama, dan saling mengasihi
    3. Menjaga keseimbangan pada setiap orang yang berada dibawah pengayoman kita dalam hal:
      1. Pelayanan dan keluarga
      2. Keluasan dan kedalaman
      3. Semangat dan kerendahan hati
      4. Keharusan dan pertimbangan
      5. Kemampuan dan Karakter
      6. Kecepatan dan Jalan Tuhan
      7. Bagaimana memimpin dengan menjaga kerohanian dan kematangan diri sendiri dalam hal:
        1. Kerendahan hati untuk mengakui “I am just a part … not a whole”
        2. Mempercayai kata hati di tengah keramaian saran dan masukkan
      8. Perhatikanlah Pembidangan masing-masing berdasarkan Departemen yang ada
        1. Hindari benturan dan komunikasikan dengan baik jika ada ide lintas Departemen
        2. Jalur ke bawah dan ke atas dalam komunikasi tetap dijaga
        3. Sasaran SDM kita di semua Departemen mengikuti SDM GSJA, yaitu bahwa peningkatan Kinerja akan tergantung peningkatan kemampuan teknis, kemampuan teoritis, kemampuan konseptual, dan kemampuan moral.
      9. Kita harus bisa bekerja bersama di tingkat Gembala, Penatua, Diaken, Staff dan Ketua Departemen, serta Koordinator kebaktian
      10. Jagalah diri kita terhadap berbagai kesempatan komentar yang dapat merusak persekutuan di antara kita, sebab kita adalah hamba-hamba Tuhan

Kiranya tulisan ini menolong teman-teman sehingga kita yang sering bertanya-tanya dalam hati dapat menetapkan perjalanan kita, route-map kita, atau peta pertmubuhan rohani jemaat yang kita layani.

Artikel oleh: April 17, 2010  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda