Melayani Dengan Ketulusan & Kejujuran Mutlak

oleh Pdt. Andreas Kembaren

Betapa seringnya kita menyaksikan kegagalan para hamba Tuhan bukan karena kekurangan kompetensi, melainkan karena kerusakan pada kejujuran dan karakter. Dalam pengalaman pelayanan saya, berhadapan dengan keberadaan diri yang dapat saja menjadi sumber atau penyebab tidak bertumbuhnya gereja yang saya layani, saya harus membuat pengakuan di hadapan jemaat. Saya bersyukur bahwa jemaat mendukung perubahan yang saya nyatakan. Saya ‘mengancam’ diri saya sendiri. Saya harus belajar bertanggung jawab bahwa saya lah orang yang pertama-tama harus memperbaiki diri.

Kita harus tulus dalam pelayanan … tanpa ketulusan, semua yang kita lakukan hanya menghasilkan cacat dalam karakter kita.

Kita harus tulus dan berkomitmen terhadap sesama, 2 Kor. 1:12. Pemimpin rohani dan sekuler tetap berpegang bahwa ketulusan dan kejujuran harus menjadi yang terpenting dalam hidup orang.

Cohen menulis 8 hukum kepemimpinan universal, dan dia menempatkan “menegakkan kejujuran/integritas yang mutlak” sebagai nilai pertama ya dalam hukum kepemimpinan. Dan ini tidak dapat ditukar-tukar posisinya. Sisa yang lainnya dapat ditukar-tukar urutannya.

Artikel oleh: March 24, 2010  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

Satu komentar

  1. Budiman Simbolon-Solo - April 22, 2010

    Hamba Tuhan atau bukan seharusnya orang Kristen HARUS jujur. Apa bedanya dengan yang lainnya kalau tidak jujur. Sulit? Emang! Tapi bisa!!! OK Boss, selamat melayani dan memenangkan jiwa sebanyakbanyaknya buat Sang Kristus!

Tulis Komentar Anda