Titik Kritis Teologi dan Pengalaman
Bill Snider yang adalah Direktur Misi GSJA Amerika untuk Area Asia Tenggara dan Ketua Program Siaran Media GSJA Asia Pacific berkotbah dalam acara kebaktian pagi dan kebaktian malam selama Rapat Majelis Pusat berlangsung. Pagi, 3 Februari, ia berbicara tentang betapa pentingnya menyadari bahwa kita sedang berada disebuah titik kritis pijakan yang benar antara teologi dan pengalaman. Ia juga mengingatkan betapa pentingnya untuk mengetahui posisi kita pada garis rencana Allah bagi dunia ini.
Kita harus memandang segala kejadian dalam hidup kita dari sudut pandang Allah, rencanaNya dan waktu-Nya.
Terjadi migrasi dalam dunia global yang tidak terelakkan. Bahkan terjadi migrasi orang Afrika ke Amerika yang kemudian menginjili orang Amerika. Dunia ini sudah sangat mengglobal dan saling mempengaruhi. Apa yang terjadi di ICA Hong Kong dimana pdt. Jeanett melayani adalah salah satu contoh apa yang bisa dilakukan dari migrasi global dan misi. Kita sudah berada di jaman digital yang luar biasa perkembangannya dan gereja dapat menggunakannya untuk pelayanan di mana saja.
Kita harus percaya bahwa sesuatu yang besar di luar kekuatan kita dapat dilakukan. Itulah pengharapan yang lahir dari Tuhan sendiri dalam pikiran dan hati kita hamba-hamba Tuhan. Jika kita menanggapinya maka Ia akan memberikan kejutan-kejutan. “Do a small right thing can give a powerful big impact!”. Pengalaman dalam pelayanan media Rev. Bill snider telah membuktikan bahwa melalui ketaatan atas hal kecil mendatangkan hal yang besar. Jangan menganggap remeh ketaatan kecil anda!
1. Mintalah agar Allah menolong kita melihat ke luar batas kotak hidup kita yang terbatas
2. Waktunya genting untuk menuai saat ini – mungkin tidak akan ada kesempatan itu lagi
Artikel oleh: Budi Setiawan
February 3, 2010
Tags: Teologi Kategori : Artikel Sebarkan
3 Komentar
Agustinus Dermawan - February 3, 2010
Saya hanya ingin menambahkan bahwa Rev. Bill Snider juga memberikan kesaksian tentang China yang pada th 1949 pada waktu Mao Zhe Dong berkuasa. Pada waktu itu Kekristenan seolah-olah tidak ada harapan karena komunis menekan dan menganiaya gereja-gereja dan orang Kristen yang ada. Negara China menjadi begitu tertutup sehingga mereka dikenal sebagai negara ‘tirai bambu’. Ada begitu banyak pemenjaraan dan penyiksaan yang di luar batas kemanusiaan. Seolah-olah Kekritenan mati di sana. Tetapi pada awal tahun 70-an ketika China mulai sedikit terbuka, ternyata Injil masih tetap survive di China. Dan sekarang China begitu terbuka dan Kekristenan begitu berkembang di sana. Ini menjadi penghiburan dan pengharapan bagi kita, Indonesia. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, kata Rasul Paulus. Tidak ada yang dapat memadamkan Injil. Marilah kita melihat dengan penuh optimis bahwa tahun 2010 adalah tahun yang penuh pengharapan bagi GSJA. Tuhan masih tetap memegang kendali sejarah. Bagian kita adalah bekerja keras dan setia di dalam urapan Roh Kudus bagi Tuhan, dan bagian Tuhan adalah melakukan perkara-perkaran yang mustahil.
Indra Bramono - February 3, 2010
Beberapa poin yang menggugah hati saya dari Rev. Snyder:
adalah pertanyaan untuk kita semua,
– What is in your box? (Apa yang ada dalam kotak pelayanan kita).
– What is your expectation? (Apa yang and harapkan/pikirkan dalam pelayanan kita).
– What is your history of your ministry (bagaimana sejarah pelayanan kita). Dan itu semua dikaitkan dengan beberapa poin ini:
– God will surprise us with opportunities (Tuhan akan memberikan kejutan dalam berbagai kesempatan).
– Small action with obedient will give big impact (tindakan yang kecil saja tapi dengan ketaatan pada Tuhan akan membawa dampak yang besar).
– Jesus can do it differently! (Yesus dapat melakukannya dengan cara yang berbeda).
– Small obedience, step by step and do it every single day (Ketaatan yang kecil/sederhana, tapi dilakukan setiap hari langkah dengan langkah.
Saya menganggap ini poin yang sangat penting, untuk semua pelayan Injil.
Tuhan memberkati,
– Indra –
Ferry Tabaleku - February 3, 2010
Tolong disebarkan khotbah beliau secara lengkap melalui Web ini, supaya para hamba Tuhan lain dapat membacanya dan menikmati berkatnya. Walaupun saya tidak mendengar langsung khotbah yang beliu sampaikan tetapi pengalaman dalam misi di Malaysia sangat nyata. Ketaatan pada suara Tuhan membawa impact yang dasyat, dalam perjalanan pelayanan kita.
Tulis Komentar Anda