KITAB DANIEL – Pasal 8
Pasal ini berisi penglihatan tentang domba jantan dengan dua tanduk, yang satu lebih pendek dari yang lain. Ayat 1-14 adalah isi penglihatan sedangkan ayat 17-26 adalah artinya. Walaupun banyak tafsiran, marilah melihat konteksnya tanpa perlu ditakuti oleh istilah “akhir jaman”. Bahwa domba jantan dengan 2 tanduk adalah Media Persia, sedangkan kambing jantan dengan satu tanduk gmbaran Yunani dengan rajanya yang paling terkenal yang sangat terkenal, Alexander Agung.
WAKTU |
605-538 SM |
538-331 SM |
331-168 SM |
168 SM – 476 M |
Daniel 8 |
|
Domba jantan dng 2 tanduk |
Kambing jantan dng tanduk besar |
– Antiokhus Ephipanus |
Daniel 7 |
Singa dengan sayap rajawali |
Beruang dengan 3 rusuk |
Macan tutul dengan 4 sayap |
Monster dengan 10 tanduk |
Daniel 2 |
Kepala emas |
Dada perak |
Pinggang perunggu |
Kaki besi |
Kerajaan |
Babilonia |
Medo-Persia |
Yunani |
Romawi |
Yang sulit dipahami adalah ayat 17, 19, dan 25, 26 karena perkataan bahwa hal-hal itu harus dimeteraikan dan disembunyikan karena itu berbicara tentang masa depan yang masih jauh.
Tentang tanduk di antara mata pada kambing jantan tersebut, patah pada masa puncak kuasanya, digantikan oleh 4 tanduk yang seraha mata angin. Alexander the Great mati dalam masa keemasannya, usia 32 tahun di Babilonia, di Istana Nebukadnezar tanpa meninggalkan pengganti atau keturunan. (Ia menjadikan istana Nebukadnezar sebagai istananya).
Dari salah satu kerajaan pecahannya akan muncul seorang raja yang jahat, ay. 11-13, 23-25, sangat sombong dan mencemarkan bait Allah selama 2300 hari.
Catatan sejarah menyebutkan Antiokhus Ephipanus salah seorang kaisar Roma menginstruksikan penghentian kebiasaan mempersembahkan korban di bait Allah selama dari tahun 167-164 SM. Ia menajiskan bait Allah dengan berhala dan menjadikannya kuil Jupiter Olympius dan menaruh berbagai benda yang tidak seharusnya di altar kudus. Ia memerintahkan pembakaran sebanyak gulungan kitab yang bisa ditemukan.
PELAJARAN ROHANI PENTING DARI PASAL 8
1. Jika Allah berbicara dan berjanji, ia pasti akan menggenapinya
a. Bilangan 23:19 Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya? Maz. 105: 7-10
b. Seperti sifat Tuhan, seorang anak Tuhan harus bisa dipegang perkataannya, Ams. 28:20
2. Tidak ada yang lepas dari kendali Allah
a. Ayub 38:1-12
b. Zakh 2:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya –
c. Anak Tuhan tidak usah digentarkan oleh apapun, karena Allah yang setia menyertainya.
3. Jika Tuhan menyelamatkan sebuah bangsa, pasti itu karena demi anak-anakNya
Siapa Allah yang seperti Allah kita, yang mengutus Anak-Nya demi manusia, sedangkan manusia membunuh-Nya, tetapi Ia masih mau mengadopsi dan mengangkat kita menjadi anak-anakNya (bukan menghukum kita), lalu Ia masih mau memberikan apa yang menjadi milik Anak-Nya untuk diserahkan kepada kita, lalu Ia membawa kita masuk dalam rumah-Nya yang kekal.
Artikel oleh: Budi Setiawan
September 11, 2009
Tags: Artikel Kategori : Artikel Sebarkan
Tulis Komentar Anda