Tips Berkotbah Dengan Baik

a-119

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama ini, saya ingin berbagi tips cara berbicara di depan umum atau berkotbah yang bermanfaat bagi kita hamba-hamba Tuhan. Soal kotbah itu soal penting. Karena menyangkut keberlangsungan karir dan panggilan sebagai hamba Tuhan. Seumur hidup kita pekerjaan mengajar, berbicara di muka umum, berkotbah, segala sesuatu yang berkaitan dengan penyampaian verbal tidak bisa dilepaskan dari seorang hamba Tuhan. Anda bisa memberi teladan, tetapi anda juga harus membicarakan keteladanan anda kepada orang lain. Jadi, kemampuan berkotbah seharusnya dilatih terus. Anda dikenal dalam waktu cepat karena kotbah anda.

Saya sebut ‘tips’ karena apa yang akan saya berikan ini tidak ada dalam pelajaran homiletik dan public speaking di pendidikan teologi anda. Semoga tips berikut ini akan bermanfaat.

1. Jika anda berkotbah, tampilkan KEYAKINAN atas apa yang anda sampaikan lebih dari bahan itu sendiri.

Saya amati bahwa mereka yang sering ditertawakan oleh jebolan Sekolah Alkitab dalam soal kotbah – memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh sebagian besar jebolan Sekolah Alkitab atau Seminari yaitu keyakinan. Mereka yang sukses dan membawa banyak orang kepada Kristus tidak pernah dikuasai oleh ketakutan akan ‘salah berkotbah’. Lebih baik berkotbah dengan penuh keyakinan walaupun ada kekeliruan sedikit, daripada berkotbah benar tetapi tidak punya keyakinan.

Mereka yang mengesankan banyak orang adalah mereka yang berbicara dengan mantap dan yakin dengan apa yang disampaikannya.

Dari mana anda tahu bahwa anda berkotbah dengan keyakinan? Begini, anda dapat merasakan bahwa keyakinan sedang mengalir dalam kotbah anda ketika nada bicara anda mulai sedikit meninggi dari biasanya dan pembicaraan anda mulai agak cepat. Anda mulai melibatkan sedikit emosi dan merasa tidak ragu-ragu menyampaikannya.

Bagaimana anda bisa tahu diawal kotbah anda bahwa anda akan berkotbah dengan keyakinan? Mudah saja, jika anda bersemangat untuk menyampaikan sesuatu yang penting dalam pikiran anda, maka keyakinan akan kelihatan dalam kotbah anda.

Urapan Tuhan berkaitan erat dengan keyakinan anda pada kotbah anda sendiri! Tidak akan ada urapan pada sebuah kotbah yang ragu-ragu.

2. Jangan kotbah lebih dari 3 poin.

Jika anda terpaksa memiliki lebih dari 3 poin, usahakan seleksi maksimal 3 poin saja untuk dibahas, sisanya hanya perlu disebutkan tanpa dibahas.

40 menit kotbah adalah waktu yang terbatas untuk menjelaskan dengan baik ketiga poin kotbah anda. Ingatlah bahwa kotbah bukan untuk mengetengahkan kehebatan ilmu anda, tetapi untuk menyampaikan iman dan kesaksian firman yang mengubahkan hidup orang. Membedah tiga ide penting dari sebuah judul adalah sudah cukup dan hebat untuk sebuah kotbah.

Ini sangat penting. Karena untuk konteks dewasa ini, orang tidak yakin bahwa apa yang kita sampaikan itu benar – jika disajikan dengan lebih dari 3 poin. Orang semakin terbentuk oleh segala perkembangan jaman terutama di Indonesia untuk memperlakukan gereja sebagai tempat di mana orang merayakan kasih Tuhan.

Gereja, menurut mereka, bukan tempat di mana kuliah yang melelahkan itu diberikan lagi. Gereja harus menjadi tempat yang melegakan, membawa damai dan kelepasan dari kepenatan hidup. Sehingga kita jumpai bahwa jarang sekali jemat membawa buku tulis mereka untuk belajar firman di hari Minggu. Padahal sebenarnya penting sekali jemaat diajar untuk mencatat isi kotbah yang disampaikan.

Sekali lagi, ingatlah dalam kotbah anda agar tidak lebih dari 3 poin. Jangan gugup waktu menyampaikannya. Latihlah diri anda untuk mendetailkan dan menemukan penjelasan paling bagus tentang satu poin dari kotbah anda. Gunakan sumber-sumber pilihan terbaik yang anda miliki.

3. Kekuatan yang sulit dikalahkan dari sebuah kotbah adalah ilustrasi

Benarkah ilustrasi begitu penting? Dengarlah bagaimana jemaat anda mengulangi kotbah anda. Mereka mungkin melupakan poin-poin yang anda kotbahkan. Tetapi mereka tiak mudah melupakan ilustrasi bagus yang anda berikan.

People like story. Orang menyukai cerita. Jika anda membawakan cerita dengan baik, isi cerita yang mengesankan dan membangkitkan inspirasi, maka ilustrasi itu yang akan membuat jemaat anda berkata, “Kotbah anda bagus sekali hari ini!”. Walaupun tidak setiap minggu anda akan dapat pujian sebagai bonus kesungguhan anda, sekali saja anda mendapatkan sudah menjadi kekuatan yang lumayan hebat dalam diri anda hari itu.

Lebih banyak dengar apa yang diceritakan orang, catat pengalaman orang, baca buku-buku yang menggambarkan pengalaman hidup orang, gali pengalaman anda sendiri. Ingatlah bahwa jika tidak ada yang anda bisa sampaikan lagi sebagai ilustrasi, gunakan kisah diri anda. Itu akan menjadi penyelamat anda dalam berkotbah.

Sekian tips ini saya berikan, semoga anda dapat memanfaatkannya, GBU!

Artikel oleh: August 13, 2009  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

Satu komentar

  1. vie - March 19, 2010

    dlm knyataannya trlalu byk para pengkotbah di gereja2 yg tdk mengindahkan rambu2 trsebut shg membuat jemaat mjadi jenuh & ngantuk2. akhirnya jemaat plg hanya mengantongi ketidakjelasan saja. bgmn solusi untuk menyadarkannya????

Tulis Komentar Anda