Mengenal PERTUMBUHAN GEREJA ALAMIAH

by Paul D. Leichty

a-53

Konsep Natural Church Development dikembangkan oleh A. Schwarz. Buku NCD (Natural Church development) menggabungkan beberapa elemen seperti penelitian empiris, observasi intutitif, dan studi Alkitab untuk menunjukkan bahwa memang ada kaitan antara kualitas kehidupan jemaat dan pertumbuhan gereja. Berdasarkan riset lebih dari 1.000 gereja di 32 negara di 5 benua, NCD adalah bersifat keilmuan dan praktis juga.

Schwarz menghilangkan perbedaan antara cara berpikir teknokrat yang bersandar kepada usaha manusia dan apa yang disebutnya sebagai pendekatan alamiah atau ‘biotik’, yang menemukan kembali prinsip-prinsip illahi dari pertumbuhan dan kehidupan. Schwarz meletakan 4 tiang bangunan dan 10 tindakan ke arah pertumbuhan gereja yang berfokus pada suatu kualitas kehidupan gereja yang secara alamiah membawa pertumbuhan angka juga. Buku NCD tersusun dengan cara sebagai berikut:

  • Tiang bangunan no 1: Wapa yang harus kita lakukan? – Isi
  • Tiang bangunan no 2: Kapan kita harus lakukan? – Waktu
  • Tiang bangunan no 3: Bagaimana kita melakukannya? – Metode
  • Tiang bangunan no 4: Mengapa kita melakukannya? – Latar belakang
  • 10 Langkah tindakan penerapan

Tiang Bangunan no 1: Apa yang harus kita lakukan? – Isi

Schwarz menyadari bahwa begitu banyak model pertumbuhan gereja yang mendorong gereja menirunya. Banyak dari model-model itu disebut “mega-churches” yang memiliki sukses yang sangat terkenal dlam pertumbuhan gereja. Schwarz menyadari juga bahwa sekalipun kita dapat mempelajarinya, kesemuanya itu seringkali tidak bisa cocok untuk semua gereja. Proyek risetnya berfokus pada prinsip-prinsip yang memang ada dalam gereja-gereja yang sukses, yang dianalisanya berdasarkan pola pertumbuhan kualitas dan angka.

Schwarz mengidentifikasi 8 karakteristik kualitas yang jika kesemuanya ada dalam sebuah gereja secara cukup maka secara praktis akan menjamin pertumbuhan angka. Karakteristik ini adalah sebagai berikut:

  1. Leadership yang sifatnya memperkuat “empowering leadership”
  2. Pelayanan yang berorientasi pada karunia
  3. Kerohanian yang penuh semangat
  4. Struktur tepat guna
  5. Kebaktian yang penuh inspirasi
  6. Kelompok kecil yang memenuhi seluruh kebutuhan manusia
  7. Penginjilan yang didasarkan kepada menjawab kebutuhan orang
  8. Hubungan yang penuh kasih

Tiang Bangunan no 2: Kapan kita melakukannya? – Waktu

Dalam bagian 2, Shwarz mengantisipasi keberatan banyak orang yaitu bahwa semuanya tidak mungkin ada secara sekaligus dalam sebuah gereja. Ia menjelaskan bahwa ia menyebut ‘faktor minimum’ yang biasanya membatasi pertumbuhan gereja. Ilustrasi yang paling mengesankan adalah tong air yang terbuat dari 8 papan yang mewakili 8 segi pertumbuhan alamiah di bagian 1.  Papan-papan itu mungkin panjang, mewakili kualitas yang tinggi, tetapi gereja tidak dapat ‘menahan’ air atau bertumbuh secara angka jika salah satunya itu rendah. Pasti akan terjadi kebocoran. Ia kemudian menunjukkan bagaimana menggunakan kekuatan gereja dari suatu jemaat untuk memperbaiki kelemahan yang ada.

Tiang Bangunan no 3: bagaimana kita melakukannya? – Metode

Pada bagian 3, Schwarz menjelaskan secara lebih detail erbedaan antara ‘cara berpikir teknokrat’ yang biasa kita pakai, dengan prinsip-prinsip ‘biotik’ yang harus kita temukan kembali. Ia mengidentifikasi 6 prinsip ‘biotik’ yang utama:

  1. Interdependensi
  2. Multiplikasi
  3. Energy Transformation
  4. Multi-usage
  5. Simbiosis
  6. Fungsionalitas

Tiang Bangunan no 4: Mengapa kita melakukannya – Latar belakang

Pada bagian 4, Prinsip yang berasal dari alam diperiksa dengan standard Alkitab. Schwarz mengidentifikasi apa yang disebutnya ‘teologi bipolar’ di seluruh Perjanjian Baru di mana kutub dinamis menekankan pertumbuhan organik dan kemerdekaan, harus konstan berinteraksi dengan kutub tetap/statis, yang menekankan bangunan teknis dan perintah agar manusia mengatur ciptaan. Ia mengatakan bahwa kutub dinamis menghasilkan kutub statis, yang kemudian menstimulai dinamikanya kembali.

Schwarz tahu adanya bahaya ke kiri dan ke kanan ketika salah satu kutub itu hilang. Terlalu menekankan kutub statis akan menghasilkan monisme, yang memandang hanya kepada paradigma teknokrat. Ia berpikir bahwa inilah yang menjadi kecenderungan gerakan pertumbuhan gereja. Di sisi lain, ia menyesali penekanan berlebihan kepada kutub dinamis yang memproduksi dualisme, atau apa yang disebutnya  paradigma spiritualistik. Mereka yang dengan paradigma spiritualistik cenderung berpikir bahwa suatu pekerjaan tidak rohani sampai Allah yang melakukannya secara supranatural, seperti tindakan yang berlawanan dengan hukum normal yang ditetapkan Allah.

Schwarz percaya secara mendalam bahwa kebergantungan pada Allah berarti kita mengambil secara serius cara ‘alamiah’ dan ‘normal’ dalam kerja sementara terus menerus terbuka kepada kejutan-kejutan yang Allah bisa lakukan. Ia terus menjelaskan secara baik tentang bipolaritas ini dan menerangkan bagaimana perbedaan pandangannya dengan pragmatisme.

10 Langkah Tindakan Penerapan

Dengan begitu banyak yang harus dipikirkan dalam tiang-tiang bangunan, bagian ke 5 mendaftarkan 10 langkah praktis untuk menerapkan Pertumbuhan Gereja Alamiah. Sebagai berikut:

  1. Bangunlah momentum rohani
  2. Tentukan faktor minimum gereja anda
  3. Tetapkan sasaran kualitatif
  4. Identifikasi halangan-halangan
  5. Terapkan prinsip pertumbuhan biotik
  6. Latih kekuatan anda
  7. Gunakan perlengkapan biotik
  8. Monitor keefektifannya
  9. Lihat lagi mana fsktor minimum berikutnya
  10. Lipat gandakan gereja anda.

Demikianlah sepintas, semoga gembala-gembala GSJA dapat mengambil manfaat dari buku Pertumbuhan Gereja Alamiah, lalu mulai terapkan sedikit demi sedikit. Jika ada yang belum jelas, bisa email ke kami, kami akan jawab sebisa kami untuk membantu anda.

Tuhan memberkati!

Artikel oleh: July 27, 2009  Tags:   Kategori : Umum  Sebarkan 

Satu komentar

  1. Fransiscus Handaya - September 14, 2009

    Saudara/i2 sekalian. Saya butuh dukungan doa, untuk perbaikan dan peningkatan keadaan financial saya.

    Sebab sampai sekarang ini saya masih belum ada peningkatan. Dan saya sedang berusaha keras untuk mencari solusi. Tapi, hanya Yesus yang bisa menolong saya.

    Sebab doa orang benar besar kuasanya, 2 atau 3 orang berkumpul, di situ Yesus berada di tengah mereka. Artinya, pasti doa Anda2 sekalian akan didengarkan juga.

    Doa saya menyertai saudara sekalian semuanya. Damai sejahtera, berkat, kekuatan kasih setia, menyertai saudara sekalian untuk selamanya, Amin.

    Bio data :
    Nama : Fransiscus Handaya
    Nama Lengkap : Handi
    Tempat/ Tanggal Lahir : 18 Oktober 1977
    Alamat : Jl. Taman Jeruk V/6, Bojong Indah, Cengkareng, Jakarta Barat
    No. Handphone : 085692270481

Tulis Komentar Anda