Laporan Pelayanan Jerman Andre & Rika

Laporan Pelayanan Jerman Andre & Rika, Triwulan 4 : Agustus – Oktober 2018

THE MESSENGER EDISI VI_Page_05Puncak summer yang lalu, kami pulang ke Indonesia. PSelama bulan Agustus kami berkunjung dan melayani ke beberapa GSJA di Indonesia. Kami senang bisa datang dan berbagi tentang pekerjaan Tuhan di Kota Aachen dan di Jerman secara umumnya. Terima kasih kepada gereja-gereja yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk melayani. Terima kasih juga untuk support yang gereja-gereja sudah berikan kepada kami melalui Departemen Misi Luar Negeri GSJA di Indonesia.

Saat ini kami sudah kembali dan melanjutkan pekerjaan misi yang sedang kami lakukan di Jerman. Cuaca mulai sedikit dingin, daun-daun mulai berubah warna dan berguguran. Musim gugur sudah datang dan musim dingin akan menyusul. Di suasana alam yang dingin, dan atmosfir rohani yang dingin di sini, kami terus berusaha mencari cara untuk bisa membagikan kehangatan kasih Tuhan.

Bulan Oktober adalah awal winter semester, jadi ada banyak pelajar yang berdatangan ke kota Aachen. Pada tanggal 6 Oktober kami mengunjungi asrama mahasiswa di pinggiran kota Aachen. Kami mendengar banyak anak Indonesia yang akan datang belajar bahasa Jerman di Aachen. Seperti biasa kami memasak makanan dan mengundang mereka datang ke salah satu kamar anak Indonesia yang beribadah di Lighthouse. Malam itu ada 23 anak Indonesia datang, berkenalan, makan bersama dan kami juga mendoakan mereka. Separuh dari anakanak itu adalah non Kristen, tetapi mereka senang dengan kunjungan kami, meskipun mereka tahu kami bekerja di gereja dan mendoakan mereka dengan cara Kristen. Kami melayani mereka dengan tujuan anak-anak Kristen tetap sungguhsungguh di dalam Tuhan. Bahkan di gereja, kami melatih mahasiswa untuk bisa membuka cell group sendiri. Karena nanti
ketika mereka pindah study di kota lain, belum tentu mereka menemukan Gereja, sehingga mereka bisa memulai persekutuan di kota mereka masing-masing. Kami juga memakai kesempatan ini untuk bisa memperkenalkan kekristenan kepada anak-anak Indonesia non Kristen yang study di Aachen.

Seperti yang kami pernah bagikan sebelumnya, pelayanan kepada pengungsi (refugee) di Jerman juga sangat penting dan juga tidak mudah. Gereja Lighthouse tempat kami melayani sekarang, juga sempat merasa jengkel dan sedikit kehilangan semangat melayani refugee. Karena mereka benar-benar menyita waktu dan energi, tetapi setelah mereka mendapatkan surat baptisan, mereka menghilang tanpa kabar.
Ada satu jemaat bernama Astrid. Seorang wanita Jerman yang sudah cukup tua, tetapi memiliki hati yang besar kepada orang asing khususnya pengungsi. Dia sudah pernah melayani sebagai pengajar Bahasa Jerman kepada refugee yang memerlukan bantuan. Bahkan menjadi seorang “mama” untuk seorang pengungsi dari Bangladesh. Namun dia pun berhenti karena merasa kelelahan. Kami mencoba menemani dia melayani dan sekarang dia bersemangat kembali. Sekarang kami sedang mengurus ijin, supaya bisa menjadi sukarelawan bagi pelayanan refugee. Astrid sekarang menjadi bersemangat kembali dan mau memulai lagi pelayanan kepada refugee.

Jerman adalah negara yang sangat teratur, sehingga beberapa urusan menjadi sedikit “ribet.” Pada awal kedatangan refugee, sukarelawan yang mau membantu hanya datang dan melapor kepada pekerja sosial yang berada di camp pengungsi. Tetapi sekarang, sukarelawan harus register ke kantor kota. Kita harus mengisi beberapa formulir, diberikan wawancara kecil tentang motivasi kita dan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka, juga harus mengurus surat berkelakuan baik dari kantor kota. Tanggal 10 Oktober, selama 5 jam kami mengurus register kami ke kantor kota. Sekarang kami menunggu, kartu nama sebagai sukarelawan yang diijinkan membantu refugee diterbitkan oleh dinas sosial kota Aachen. Kami menawarkan diri melayani kepada refugee yang kesulitan Bahasa Jerman, khususnya yang berkeluarga. Suami saya bisa membantu mengajar Bahasa Jerman dan saya bisa ada waktu bermain dengan anak-anak mereka. Terus dukung kami dalam doa, supaya ada kesempatan memberitakan Injil kepada mereka.

Pada tanggal 12 Oktober ada acara “Nach Offenen der Kirsche.” Artinya pada tanggal itu adalah hari “Open House” untuk semua gereja di kota Aachen. Acara ini diadakan oleh pemerintah kota. Jadi pada bulan Oktober semua organisasi mengadakan open house dan semua orang boleh datang dan mengenal organisasi tersebut. Jerman adalah negara yang sangat bebas dan terbuka kepada semua kelompok. Bukan hanya gereja yang diberikan hari open house, masjid-mesjid juga diberikan hari open house. Gereja Lighthouse di Aachen juga memakai kesempatan ini untuk memperkenalkan gereja kepada orang-orang yang belum percaya, atau orang Kristen yang tidak berkomitmen kepada gereja. Pada tanggal 12 Oktober, mulai jam 8 malam kami menerima tamu-tamu yang datang ke gereja kami. Thema kami tahun ini adalah “what are you searching for?” Kami berharap melalui acara ini, orang-orang akan menemukan jawaban hidup mereka di dalam Tuhan. Kami berharap kehadiran Lighthouse di kota Aachen menjadi jawaban bagi kebutuhan manusia akan keselamatan dan kebahagiaan di dalam Kristus.

Pada tanggal 11-14 Oktober kami juga dikunjungi oleh Ps. Arif Multi dan Ibu Eppy. Mereka mengunjungi kota Aachen dan juga bertemu dengan Ps. Asien, gembala dari Lighthouse Church, tempat kami melayani sekarang. Kami sangat senang dengan kunjungan mereka, dan bersyukur untuk support yang gereja Indonesia berikan untuk misi di Jerman. Terima kasih untuk GSJA di Indonesia yang mendukung misi kami di Jerman. Tuhan akan memakai kita bersama untuk membangun Kerajaan Allah di Jerman bahkan seluruh Eropa. Tuhan memberkati.

Artikel oleh: December 27, 2018   Kategori : Umum  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda