Tawanan Roh

Tawanan

“Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ.” (Kisah  Para Rasul 20:22)

 

Pernyataan sebagai seorang ‘tawanan’ disampaikan sendiri oleh Rasul Paulus.  Bicara tentang tawanan, seringkali langsung berpikir tentang perbudakan atau akibat dari orang yang telah melakukan tindak kejahatan.  Memang, namanya ‘tawanan’ maka orang itu tidak bebas lagi mengikuti apa maunya sendiri tapi harus ikuti apa maunya ‘si penawan’.  Bagaimana dengan “tawanan Roh”?  Ditawan oleh Roh-Nya berarti hidup kita diatur serta di kontrol oleh kehendak Tuhan.  Paulus menjadi ‘tawanan’ Roh, artinya ia tidak dapat bertindak sekehendak hati, namun semuanya harus sejalan dengan pimpinan Roh Kudus.  Paulus menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang hamba, maka dari itu dia belajar taat kepada Roh Kudus sehingga Paulus hanya mau melangkah dan berbicara atas kehendak Tuhan saja.

Sadar atau tidak, kita sebenarnya punya tugas penting dalam hal mengemban panggilan Tuhan dalam hidup ini. Tetapi tidak semua orang memberikan respon yang benar terhadap panggilan Tuhan. Yang lebih banyak justru lari menjauh untuk menghindari panggilan Tuhan. Karena untuk memenuhi panggilan Tuhan berarti kita harus keluar dari zona nyaman dan siap mengalami masa-masa sulit dengan segala resiko yang ada. Menyadari panggilan, berarti menyadari kehendak dan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Panggilan Tuhan itu tidak harus menjadi pendeta, penginjil atau jadi nabi saja, tapi setiap orang yang rela dan siap menjadi saksi Tuhan dimanapun ia berada, maka orang itu sedang memenuhi panggilan Tuhan. Tuhan tidak mencari orang yang memiliki gelar yang tinggi, yang Dia cari adalah mereka yang punya hati hamba, penuh penyerahan diri dan taat padaNya.  Orang-orang yang dipakai Tuhan dan membuat sejarah adalah mereka yang menjadi “tawanan Roh”. Mereka tidak hanya  mengijinkan Roh Kudus menuntun hidup mereka, tetapi mereka membiarkan diri mereka “dikendalikan” oleh Roh Kudus, apapun dan bagaimanapun keadaan mereka saat itu.

Jadi, segala sesuatu yang berkenaan dengan kebenaran, kekudusan atau hidup yang tak bercacat cela sepenuhnya ada dalam kontrol Roh Kudus dan menjadi arah ke mana kita akan dibawa-Nya.

 

Hidup dalam pimpinan Roh Kudus inilah yang menjadi tanda bahwa kita ini adalah anak-anak Allah.

Artikel oleh: August 13, 2016   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Acts (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kisah Para Rasul)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda