Jangkau Semua Orang

Jangkau Semua Orang

“Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?” (Kisah para rasul 11 : 17)

 

Setelah pelayanan karya keselamatan  di dalam Yesus di tengah-tengah dunia berakhir, dan Dia telah meninggalkan dunia, maka  karya keselamatan  itu di lanjutkan oleh Roh Kudus melalui para Rasul dan orang-orang percaya. Gerakan Roh memperbarui cara hidup berjemaat; mengubah pandangan lama seperti yang dipahami dan dipertahankan oleh orang orang Yahudi yaitu  memperoleh keselamatan  hanya oleh karena menjadi keturunan Abraham, menjadi orang Yahudi sebab kepada Abraham dan keturunannyalah  Allah telah  menjanjikan  keselamatan yang kekal  (bdg Kej. 17:7-13).

Pemahaman orang-orang Yahudi tersebut telah membelenggunya  “kaku” melakukan  keselamatannya. Mereka terkurung dan hanya menjadi dirinya sendiri,  menutup diri kepada orang yang bukan Yahudi dan  tidak menghargainya. Oleh sebab itu melihat Petrus dituntun Roh Kudus melayani ke Kaisarea kepada Kornelius dan orang orang yang bukan Yahudi membuat orang-orang Yahudi marah dan menuduh Petrus bersalah telah melanggar aturan tradisi yang selama ini mereka pelihara, karena itu Petrus harus mempertanggung jawabkan sikapnya tersebut.  Memang Petrus tidak  cukup memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk mengubah tradisi lama Yahudi tersebut tapi Allah melalui Roh Kuduslah yang melakukanNya. Ketika Petrus sedang mengajar orang orang kristen di Kaisarea Roh Kudus turun atas mereka sehingga mereka dipenuhi Roh dan mereka berkata-kata dalam bahasa Roh. Melihat kejadian tersebut membuat jemaat yang dari kelompok Yahudi tercengang-cengang keheranan.

Allah tidak membeda-bedakan orang. Perhatian dan cinta kasih-Nya tidak bisa dibatasi hanya di wilayah tertentu. Rahmat dan anugrah-Nya tidak dicurahkan hanya kepada tokoh tertentu, suku tertentu, gender tertentu, atau budaya tertentu saja. Oleh sebab itu Allah tidak boleh dibatasi karya-Nya di kawasan orang Yahudi. Dengan perkataan lain Allah tidak membangun tembok, tetapi Allah justru membangun jembatan. Sekarang saatnya bagi kita untuk memperluas pergaulan kita agar bisa menjangkau mereka yang masih berada jauh diluar keselamatan.

 

Seberapa banyak kita bisa menjadi berkat, akan sangat ditentukan dari seberapa luas jangkauan kasih yang kita buat

Artikel oleh: July 26, 2016   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Acts (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kisah Para Rasul)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda