Bertobatlah!

Bertobatlah

“Sebab engkau telah melupakan Allah yang menyelamatkan engkau, dan tidak mengingat gunung batu kekuatanmu”. (Yesaya 17 : 10)

 

Perikop ini adalah ucapan Ilahi terhadap Damsyik dan Efraim. Pada masa itu terbentuk sebuah aliansi koalisi untuk melawan kekuatan Asyur yang mulai menjadi ancaman bagi keberadaan bangsa-bangsa Timur Tengah kuno di sekitarnya. Pembentuk koalisi ini adalah dua negara yang bertetangga, yang sebenarnya telah berkoalisi sejak lama (sejak dinasti Omri), yaitu Siro-Fenisia dan Israel (kerajaan Utara).В  Yang menjadi sorotan bagi sang nabi adalah kisah yang terjadi di balik koalisi ini. Selain berkoalisi dalam bidang militer dan politik, koalisi ini juga merambah kepada koalisi agama. Banyak pemujaan berhala yang didapati di Israel. Israel telah melupakan Allah (17:10) dan lebih percaya kepada Baal, nama dewa tertinggi Fenisia (17:10b). Ucapan Ilahi pada perikop ini sekaligus tertuju kepada kedua bangsa yang akan dihancurkan Tuhan lewat penyerangan Asyur. “Damsyik tidak akan tetap sebagai kota…”(17:1) “…kubu-kubu akan hilang dari Efraim…” (17:3).

Bagi Yehuda, berita penghukuman atas Israel dan Fenisia itu begitu mengerikan. Ini sekaligus sebagai peringatan bahwa hal yang sama akan terjadi pada mereka bila tidak bertobat.В  Namun demikian, inti berita utama dari perikop ini justru bukan pada penghukuman yang dijatuhkan. Sebaliknya tujuan utama tertulis pada ayat 7-8, bahwa “manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya”. Harapan di balik hukuman adalah pertobatan, yaitu kembali kepada Tuhan Sang Pencipta alam. Hukuman merupakan alat untuk menyadarkan manusia akan Sang Penciptanya.

Penghukuman Allah di dunia ini selalu berfungsi ganda, yaitu untuk penyucian dan pemurnian. Dalam penyucian, semua yang jahat harus dimusnahkan dan orang yang berkeras dalam dosa-dosanya akan menghadapi hukuman kekal. Akan tetapi, dalam pemurnian, setiap pertobatan dianugerahi pengampunan dan pemulihan. Jadi jangan sia-siakan kesempatan selama masih di dunia ini. Berilah respons positif terhadap peringatan akan penghukuman Allah!

 

Jika Allah masih menegor kita dengan keras, itu berarti Dia sayang pada kita dan Dia rindu kita bertobat dan dibaharui!

Artikel oleh: May 20, 2016   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Isaiah (Renungan Alkitab dari Kitab Yesaya)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda