Menjadi Manusia

Firman

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1 : 1)

 

“Firman” yang kita kenal sebagai Yesus Kristus, sebelum Ia menjadi manusia, Ia adalah Allah, dan bahwa Bapa juga adalah Allah. Ada dua pribadi dan satu Allah. Ini merupakan sebagian dari kebenaran yang kita ketahui dalam Trinitas. Mengapa Ia disebut “Firman”?  “Firman” merupakan cara Yohanes menegaskan bahwa eksistensi Anak Allah yang paling mendasar adalah demi komunikasi. Pertama, dan terutama, Ia eksis, dan selalu eksis, sejak kekekalan demi komunikasi dengan Bapa. Kedua, tetapi sangat penting bagi kita, Anak Allah menjadi komunikasi ilahi kepada kita. Singkatnya, dapat kita mengatakan, menyebut Yesus, dengan sebutan “Firman” mengimplikasikan bahwa Ia adalah “Allah yang Mengekspresikan Diri-Nya.”

“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Ay 3). Di sini setidaknya ada dua alasan Yohanes berkata demikian tentang Firman. Satu adalah bahwa hal ini menegaskan bahwa Ia adalah Allah. Ketika kita berpikir tentang Allah, kita langsung berpikir tentang Pencipta. Allah merupakan asal mula dan penjelasan dari segala sesuatu kecuali Allah. Maka ketika Yohanes mengatakan, “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan,” berarti Ia adalah Allah dan Ia tidak diciptakan.  Alasan lain muncul di ayat 10: “Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.” Tampaknya pokok utama di sini menekankan seriusnya kebutaan yang bersalah dari dunia, dan besarnya kejahatan dunia dalam menolak Yesus. Ia datang kepada kita sebagai Pencipta kita, tetapi tetap saja dunia tidak mau menerima Dia.

“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah Terang manusia” (Ay 4).  Semua kehidupan berasal dari Firman. Itu jelas karena sebagaimana yang sudah kita lihat, Ia adalah Pencipta segala sesuatu. Tetapi di sini fokusnya mungkin adalah pada kehidupan rohani. Dengan kata lain, ada dua masalah yang besar sekali yang kita hadapi sebagai manusia: kita itu mati secara rohani, oleh sebab itu kita juga buta secara rohani. Yohanes di sini mengatakan: Yesus adalah obat bagi kedua masalah ini: Ia memiliki hidup yang kita butuhkan, dan hidup ini menjadi Terang yang kita butuhkan.

 

Sebagai Firman yang menjadi manusia, Yesus Kristus menjadi sumber keselamatan bagi setiap orang yang percaya padaNya.

Artikel oleh: April 5, 2016   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from John (Renungan Alkitabiah dari Injil Yohanes)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda