MEMBAWA ORANG TERDEKAT KEPADA YESUS

Murid

Yohanes 1: 35-42

By: Rudy Suwardi

 

Tim misi Rajawali baru saja pulang dari kunjungan ke Jawa Tengah. Ada dua tempat yang kami kunjungi, yakni Salatiga dan Sidareja.  Tujuan departemen misi Rajawali adalah membantu perluasan Kerajaan Allah di daerah yang kami kunjungi. Caranya adalah membantu pelayanan yang dilakukan oleh gereja setempat, yang kali ini kita bantu pemugaran gedung gerejanya. Pengecatan di Salatiga dan pemasangan keramik di Sidareja. Tujuannya agar bisa memberikan kenyamanan jemaat beribadah di tempat itu. Selain itu juga kami mengadakan Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) untuk memberikan pertumbuhan iman jemaat dan menjangkau jiwa baru.

Bp/Ibu tujuan misi yang paling hakiki adalah memang menjangkau jiwa-jiwa baru.  Kita memperkenalkan Yesus kepada mereka dan membawa mereka kepada Kristus. Fokus kegiatan misi adalah menjangkau ke luar. Karena itu seringkali kita lupa untuk menjangkau ke dalam. Kita seringkali lupa pada orang-orang terdekat kita, yaitu anggota keluarga,  ayah, ibu, anak, kakak, adik serta sahabat-sahabat di sekeliling kita.

Hari ini kita akan memusatkan pikiran kita pada cara-cara bagaimana kita bisa berbicara kepada keluarga dan sahabat kita tentang iman kita dan bagaimana membawa mereka kepada Kristus.

Dalam bacaan hari ini, kita diperkenalkan dengan seseorang yang bernama Andreas. Andreas dapat kita jadikan panutan. Arti nama Andreas adalah kuat dan gagah berani. Ia adalah seorang nelayan atau penangkap ikan, seorang yang menyukai aktivitas luar ruang, atau seorang pekerja fisik.

Andreas adalah tipe orang yang tenang atau pendiam. Kita tidak memperoleh banyak informasi tentang dia di dalam Alkitab. Ia hanya disebutkan sebanyak 12 kali di dalam Alkitab, dan 4 kali diantaranya disebutkan di dalam daftar bersama dengan 11 rasul lainnya. Bahkan dalam kisah tentang gereja mula-mula, hanya sedikit sekali kisah yang melibatkan Andreas.

Namun bukan berarti Andreas tidak penting. Ketika nama Andreas disebutkan dalam Injil, biasanya karena ia melakukan sesuatu yang sangat penting ……………….. yaitu Andreas membawa jiwa kepada Yesus.

Contohnya pada Yoh 12:20-22, mari kita baca: (20) Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. (21) Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: “Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.” (22) Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.

Bp/Ibu, ada beberapa orang Yunani yang ingin bertemu dengan Yesus. Orang-orang Yunani itu berbicara kepada Filipus. Filipus kemudian memberitahukannya kepada Andreas untuk minta pendapat. Lalu mereka bersama-sama membawa orang-orang Yunani itu kepada Yesus.

Pada Yoh 6, Yesus bertanya kepada para murid-Nya, dimana mereka dapat membeli roti untuk memberi makan orang banyak yang sedang lapar. Dalam peristiwa ini Andreas-lah yang membawa seorang anak laki-laki yang memiliki lima roti jelai dan dua ikan kepada yesus. Yesus kemudian memakai 5 roti dan 2 ikan itu untuk memberi makan kira-kira 5.000 laki-laki. Setelah mereka semuanya kenyang, masih tersisa roti sebanyak  12 bakul penuh.

Sekarang, dalam bacaan kita dari Yohanes pasal satu, kita bertemu lagi dengan Andreas, tetapi kali ini ia membawa saudaranya, Simon Petrus, kepada Yesus.

Bagaimana ia melakukan hal ini? Bagaimanakah seorang yang pendiam dapat membawa begitu banyak orang kepada Yesus, sedangkan banyak orang Kristen menghadapi kesulitan untuk membawa hanya SATU orang saja kepada Yesus?

Illustrasi: Pada bulan Mei 2002, suatu lembaga di Amerika yang bernama Lily Endowment mensponsori suatu survei melalui interviu dengan 300.000 jemaat dari 2.200 gereja yang mewakili 8 denominasi. Hasil surveinya adalah bahwa 75% dari responden dilaporkan datang pertama kalinya di gereja karena ada orang yang mengundang atau mengajak mereka. Tetapi 54% dari responden mengatakan bahwa mereka belum pernah mengundang atau mengajak seseorang ke gereja dalam satu tahun terakhir.

Bp/Ibu jelas sekali, begitu banyak orang Kristen yang tidak mengajak atau mengundang orang untuk datang kepada yesus.

Mengapa Andreas mau membawa orang kepada Yesus, sedangkan banyak orang Kristen tidak melakukannya? Ada 4 alasan yang dapat kita pelajari dari bacaan kita.

1.   Andreas percaya bahwa Yesus adalah pribadi yang berharga untuk dikenal.

Yohanes pasal 1 memberitahukan kepada kita bahwa Andreas pada mulanya adalah salah satu murid Yohanes Pembaptis. Pada suatu hari Yohanes melihat Yesus dan menunjukkan-Nya kepada Andreas dan seorang muridnya yang lain. Ayat 29: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Pada keesokan harinya, Yohanes Pembaptis melihat lagi Yesus lewat, ia berkata pada ayat 35: “Lihatlah Anak Domba Allah!”  Andreas menanggapi perkataan Yohanes Pembaptis dengan sungguh-sungguh. Pada ayat 37 dikatakan, Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikuti Yesus. Jadi mereka meninggalkan Yohanes pembaptis dan mengikuti Yesus.

Setelah bertemu dengan Yesus, hal yang pertama kali dilakukan Andreas adalah ia pergi dan membawa saudaranya Simon Petrus. Mengapa?

  • Yesus adalah Anak Domba Allah yang telah lama ditunggu-tunggu oleh setiap orang
  • Yesus adalah Mesias yang sudah dijanjikan
  • Yesus adalah Dia yang dikirim oleh Tuhan untuk mengubah hidup manusia.

Dan Andreas sangat mengasihi saudaranya sehingga ia takut saudaranya tidak mendapat bagian.

Masalah yang terjadi pada jemaat gereja adalah bahwa mereka melihat gereja sebagai suatu kegiatan agamawi. Jemaat pergi ke gereja karena orang-orang Kristen memang pergi ke gereja, tetapi seringkali mereka melihat hal ini sebagai suatu kegiatan rutin. Mereka pergi ke gereja  sebagai pemenuhan suatu tanggung jawab atau kewajiban yang harus dipenuhi.

Namun tidak berarti bahwa mereka tidak mengasihi Yesus. Mereka hanyalah tidak menyadari adanya aspek kekekalan yang penting di dalam apa yang mereka lakukan.

Mereka mengetahui Firman Tuhan dimana Yesus berkata pada Yoh 6:35:  “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”  Ayat ini berbicara tentang kelaparan dan kehausan rohani yang dirasakan oleh manusia di dalam hidupnya.

Mereka juga mengetahui Firman Tuhan, dimana Yesus berkata pada Yoh 11:25: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Ayat ini mengajarkan agar orang-orang Kristen tidak perlu takut akan kematian ……. Karena Yesus telah bangkit).

Mereka mengetahui hal-hal itu semua. Mereka juga mengetahui adanya berkat-berkat bagi orang Kristen. Tetapi tampaknya semua itu belum cukup penting bagi mereka untuk memberitahukannya kepada teman-teman atau kerabat mereka.

Mereka juga mengetahui Firman Tuhan dimana Yesus berkata pada Yoh 14:6: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Demikian juga Yoh 3:36:  “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”

Tetapi mungkin tidak terpikirkan oleh mereka, bahwa jika orang-orang yang dikasihinya tidak mengasihi Yesus, mereka tidak dapat masuk ke surga.

Bp/Ibu, coba renungkan, jika rumahmu kebakaran dan di dalam rumahmu ada 6 orang anggota keluargamu, berapa banyak dari mereka yang anda inginkan selamat keluar dari api? Semuanya, bukan?

Pertanyaan yang sama, kalau Bp/Ibu mempunyai 6 orang anggota keluarga di rumah, berapa banyak dari antara mereka yang anda inginkan selamat dan masuk ke surga? Semuanya, bukan?

Kini Bp/Ibu mengerti, mengapa Andreas merasakan urgensi untuk membagi berita tentang Yesus  kepada saudaranya, Simon Petrus.

Andreas percaya bahwa Yesus adalah pribadi yang berharga untuk dikenal.

Dan hal itu adalah alasan utama mengapa Bp/Ibu dan saya harus membawa orang kepada Yesus.

Alasan kedua mengapa Andreas membawa saudaranya (dan juga orang lainnya) kepada Yesus adalah karena

2.   Andreas tidak mengetahui cara yang lebih baik

 

  • Andreas tidak berpikir, bahwa ia perlu mengikuti pendidikan di Sekolah Alkitab untuk berbicara dengan seseorang
  • Andreas tidak berpikir, bahwa ia harus menyusun argumen argumen teologi yang rumit untuk membuat orang berlutut
  • Andreas tidak berpikir bahwa ia harus menjadi pimpinan di gereja untuk dapat bersaksi.

Andreas begitu gembira dan antusias mengenai Yesus, sehingga ia tidak peduli dengan  caranya. Ketika Andreas menghampiri saudaranya, ia tidak terikat pada jargon atau istilah-istilah teologia. Ia hanya berkata (pada ayat 41): “Kami telah menemukan Mesias.” Lalu ia membawa Simon Petrus kepada Yesus.

Andreas demikian antusias tentang Yesus sehingga ia dapat diilustrasikan seperti seorang anak yang baru saja pindah dari desa ke kota. Ia sudah bangun tidur pagi-pagi sekali karena ingin segera bermain dengan anak-anak tetangga, sedangkan ibunya masih mengantuk. Karena itu sang ibu mengganti pakaian tidur si anak dengan pakaian bermain lalu menyuruhnya bermain di luar rumah dengan pesan agar jangan mengganggu ibunya yang masih ingin tidur. Kira-kita 20 menit kemudian, si anak berlari pulang ke rumah, “Bunda, Bunda,”  ia berseru, di setiap rumah ada bel pintunya, dan semuanya berfungsi dengan baik. (Rupanya si anak begitu gembira dan antusias bermain di lingkungan baru sehingga ia berlari-lari menekan bel pintu di setiap rumah tetangga).

Andreas membawa saudaranya (dan juga orang lain) kepada Yesus karena ia begitu gembira dan antusias dengan apa yang sudah ditemukannya. Ia segera memberitahukan saudaranya sehingga ia pun mengubah hidup saudaranya untuk selamanya.

Alasan ketiga Andreas membawa saudaranya  (dan juga yang lainnya) kepada Yesus adalah karena

3.   Saudaranya  percaya kepadanya

Membawa anggota keluarga kepada Kristus merupakan pekerjaan yang paling rumit karena anggota keluargamu sangat mengenalmu.

  • Mereka tahu semua kelemahanmu
  • Mereka tahu semua hal-hal bodoh yang pernah engkau lakukan atau telah engkau ucapkan
  • Mereka bahkan mungkin pernah tersinggung atau sakit hati oleh perbuatanmu.

Jadi, barangkali penting bagimu untuk terlebih dahulu meminta maaf kepada mereka atas apa yang telah engkau lakukan di masa lalu. Sangat kritikal bagimu untuk berusaha keras memperbaiki hubungan atau memperlihatkan kasih dan penghargaan kepada mereka.

Seseorang pernah berkata” banyak orang tidak peduli tentang berapa besar yang engkau ketahui sampai mereka mengetahui berapa besar engkau peduli.” Ungkapan itu memang benar, terlebih lagi di dalam keluarga.

Saya menduga Andreas memiliki reputasi yang baik dalam pandangan saudaranya. Maksud saya, Petrus sudah tahu bahwa Andreas sangat religius, karena ia telah menjadi murid dari Yohanes Pembaptis, karena itu, Petrus tidak ragu lagi pada kejujuran dan integritas dari Andreas.

Andreas berkata, ”Marilah kita lihat Mesias” – dan Petrus segera bangkit dan pergi karena ia tahu Andreas dapat dipercaya, dan karena Petrus tahu saudaranya mengasihi dirinya.

Hal ke empat yang kita perhatikan tentang Andreas adalah

4.   Andreas membawa orang datang kepada Yesus pada waktu yang berbeda-beda  untuk alasan yang berbeda-beda

Pada pasal 6, Andreas membawa seorang anak kepada Yesus.

Orang banyak sedang lapar, dan anak ini tampaknya adalah satu-satunya orang yang membawa makanan. Sepertinya membawa anak kecil dengan bekal makan siangnya kepada Yesus adalah perbuatan bodoh. Tetapi dengan membawa seorang anak kecil kepada Yesus, yang kelihatannya hanyalah sebuah andil yang kecil dari Andreas, ternyata seluruh orang disitu mendapat makanan. Mereka semua melihat kuasa dari Yesus Kristus.

Rajawali menyediakan banyak kesempatan untuk Bp/Ibu membawa orang kepada Yesus.

  • Ada 2 kebaktian pada hari Minggu di Rajawali
  • Ada 1 kebaktian di DTC
  • Ada Sekolah Minggu
  • Ada Yodium
  • Ada EFC homogen
  • Ada EFC heterogen

Salah satu cara yang paling signifikan untuk membawa orang kepada Yesus adalah memastikan bahwa anak-anak dan orang-orang terdekat dengan kita mengambil bagian sedikitnya dalam satu kegiatan/program di Rajawali.

Andreas membawa seorang anak kecil kepada Yesus dalam pasal 6. Selanjutnya pada pasal 12, Andreas dan Filipus membawa orang yang tertarik pada Yesus. Mereka adalah orang-orang Yunani yang berkata pada ayat 21: “Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.”  Lalu Andreas dan Filipus membawa mereka untuk mengadakan pertemuan yang intim dengan Yesus.

Bp/Ibu, kita juga memiliki kesempatan disini untuk mengundang atau membawa orang ke pertemuan intim dengan Yesus. Kita mempunyai ibadah doa setiap hari Sabtu dimana orang yang hadir dapat memuji dan menyembah, bersaksi, mendengar renungan, dan berdoa bersama.

Kembali kepada bacaan kita hari ini, kita melihat Andreas mengundang atau membawa saudaranya untuk bertemu dengan Yesus. Bagaimana ia melakukannya? Kita lihat tadi, ia memberitahukan kepada saudaranya bahwa ia mempunyai kabar baik. “Ada sesuatu yang sedang terjadi ……………… mari kita lihat!  Marilah kita bertemu dengan Yesus yang aku ceritakan.”

Salah satu cara yang dapat kita tiru dari Andreas adalah mengundang dan membawa saudara kita ke acara yang istimewa. Dua minggu lagi akan ada peringatan Jumat Agung dan perayaan Paskah. Sekolah Minggu juga akan menyelenggarakan acara istimewa yaitu outing Paskah, betul, kan?  Nah, Bp/Ibu, kita memiliki kesempatan istimewa untuk mengundang dan mengajak saudara-saudara kita untuk bertemu Yesus dalam acara-acara istimewa itu.

Penutup

Menurut salah satu survei yang pernah dilakukan, terungkap bahwa kurang dari 3% orang-orang non Kristen di dunia ini yang berinisiatif datang sendiri ke gereja  tanpa diundang atau dibawa oleh orang Kristen.

Seseorang yang bernama Mark Wingler memberi komentar terhadap hasil survei  tersebut dengan mengatakan, “Kalau hasil survei itu benar, maka kita TIDAK AKAN  PERNAH dapat memenuhi Amanat Agung hanya dengan membangun gedung-gedung yang indah atau dengan mengandalkan program-program yang menarik. Jika katedral-katedral yang indah dapat memenangkan dunia, maka Benua Eropa pasti sudah memenangkannya sejak dahulu. Jika program-program yang menarik dapat memenangkan dunia, maka gereja-gereja pasti sudah berlomba-lomba menyelenggarakannya sejak dahulu.

Menurut Wingler, hanya hubungan atau ikatan yang dapat  membawa orang kepada Yesus. Karena itu kita harus pergi kepada mereka. Kita harus mencontoh Yesus, Ia pergi kepada pribadi-pribadi yang haus. Yesus bertemu Petrus di dermaga, Yesus bertemu wanita Samaria di pinggir sumur, Yesus bertemu Matius di dalam kantor pajak, dan Yesus menjumpai banyak pribadi-pribadi lainnya dalam keseharian mereka. Yesus pergi kepada manusia.

Bp/Ibu, pergilah dan lakukanlah hal yang sama.

Artikel oleh: March 28, 2016   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from John (Renungan Alkitabiah dari Injil Yohanes)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda