Hikmat Yang Benar

Hikmat Yang BEnar

“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” (Amsal 9:10)

 

Sebagian besar orang di dunia ini berpendapat bahwa orang yang memiliki hikmat adalah orang yang memiliki title (gelar) tinggi atau telah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat yang tertinggi, apalagi yang lulus dari luar negeri; orang yang sudah Master, Doktor ataupun Profesor maka mereka-mereka ini dikatakan sebagai orang yang berhikmat. Sehingga terkonseplah bahwa orang-orang rendahan, tidak berpendidikan sebagai orang yang tidak berhikmat. Dan yang lucunya adalah ada orang-orang pintar yang merasa dirinya paling berhikmat dengan melemparkan pandangannya, intelektualitasnya atau kecerdasannya. Perlu kita ketahui bahwa kecerdasan berbeda dengan hikmat atau orang yang bergelar belum tentu berhikmat.

Namun, Alkitab menegaskan bahwa hikmat itu sendiri hanya dapat diperoleh apabila kita takut akan Tuhan: “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.” (Amsal 3:13-14). Hikmat yang dimaksud adalah wahyu dari Tuhan. Orang dunia tentunya tidak pernah memikirkan tentang wahyu Tuhan ini. Bahkan, orang yang berpendidikan tinggi belum tentu memiliki hikmat, yang ia miliki adalah ilmu pengetahuan dan keahlian.  Hikmat akan kita peroleh ketika kita membangun keintiman dengan Tuhan dan mengutamakan Dia dalam segala hal.

Kita dapat belajar dari kehidupan Daniel dan teman-temannya yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka adalah anak-anak muda yang memiliki kualitas hidup luar biasa seperti tertulis: “Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.” (Dan 1:17). Mereka tidak begitu saja memiliki pengetahuan dan kepandaian (hikmat), tetapi Tuhanlah yang memberikan kepada mereka takut akan Dia dengan, “…tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja;” (Daniel 1:8a). Dalam situasi yang sulit mereka tetap taat dan mampu mempertahankan hidup benar di hadapan Tuhan; mereka tidak takut kepada ancaman raja; melainkan lebih tunduk kepada Tuhan.

 

Hikmat yang benar akan membuat hidup seseorang semakin takut akan Tuhan dan menjauhi sikap yang arogan!

 

Artikel oleh: March 13, 2016   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Proverbs (Renungan Alkitabiah dari Kitab Amsal)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda