Berkat Dibalik Penderitaan
āAnak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkanā (Matius 17 : 22, 23)
Ketika Tuhan Yesus mengatakan, āAnak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkanā (ay 22b-23a), mengapa dikatakan, āhati murid-murid itu sedih sekali?ā (ay 23b).Ā Karena mereka belum mengerti bahwa ada berkat besar di balik penderitaan yang harus Yesus jalani.Ā Ada kebangkitan yang memberi hidup kekal setelah tiga hari kematian Yesus.
Ketika kaisar Valens mengirimkan beberapa utusan untuk merayu Eusebius dengan kata-kata manis dan iming-iming kemewahan, dia menjawab, āTuan-tuan, bujukan kalian hanya cocok untuk menggodai anak-anak; tetapi kami yang diajar dan dibesarkan dalam Kitab Suci siap untuk menderita seribu kematian daripada membiarkan satu bagian Kitab Suci diselewengkan.āĀ Kemudian, sang kaisar mengancam untuk merampas semua miliknya, menyiksanya, membuangnya, bahkan membunuhnya.Ā Akan tetapi, Eusebius menjawab:
āSeorang yang tidak memiliki apa-apa untuk dipertahankan, tidaklah takut akan perampasan.Ā Seorang yang tahu persis bahwa kewarga negaraannya adalah di Surga, tidaklah takut akan pembuangan.Ā Seorang yang sadar bahwa tubuhnya hanyalah debu yang akan kembali kepada debu, tidaklah takut akan penyiksaan. Seorang yang yakin bahwa rohnya akan kembali kepada Bapa ketika meninggal, tidaklah takut akan kematian.Ā Kematian justru adalah saat pembebasannya atas segala pengaruh dosa dan segala kesedihanā.
Jadi, bagi orang yang sungguh percaya, selama hidup dan hatinyaĀ dilingkupi kebenaran, maka setiap jenis penderitaan justru akan membawanya lebih dekat kepada Allah.
Di balik kado indah yang Iblis kirimkan, ada racun atau bom yang membinasakan; di balik pahitnya obat yang Allah kirimkan ada kuasa yang menyembuhkan dan menguatkan.
Artikel oleh: Antonius Mulyanto
January 10, 2016
Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Matthew (Renungan Alkitabiah dari Injil Matius) Sebarkan
Tulis Komentar Anda