Jangan Berdalih!

Jangan Berdalih

Berdalih sudah menjadi kebiasaan manusia untuk menghindari tugas atau tanggungjawab tertentu.В  Namun, berdalih adalah suatu sikap yang harus kita tolak dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Sembilan puluh sembilan persen dari kegagalan berasal dari orang-orang yang mempunyai kebiasaan membuat dalih-dalih. Setiap dalih yang kita buat akan mendahului kegagalan. Bagi setiap dosa, setan siap untuk menyediakan sebuah dalih. Tidaklah mengherankan bila kita menjadi ahli dalam berdalih karena kita mempunyai seorang tuan yang merupakan ahli dari segala ahli dalam membuat dalih.

Tampaknya kebanyakan orang memang jago mencari dalih untuk menghindari suatu tugas pelayanan. Musa pun berdalih ketika diminta Tuhan untuk menjadi agen pembebasan bagi kaum Israel yang tertindas. Dalih pertamanya, orang Israel mungkin tidak akan percaya jika Musa mengatakan Tuhan telah menampakkan diri kepadanya (ayat 1). Begitu dalih pertama dijawab Tuhan (ayat 8), Musa mengajukan dalih kedua, yakni bahwa ia tidak pintar berbicara (ayat 10). Begitu dalih kedua dijawab (ayat 11), Musa kembali mengajukan keberatan. Kali ini tak ada dalih, kecuali keengganan (ayat 13). Tuhan tak suka. Namun, Tuhan mengerti bahwa karena kelemahannya, Musa perlu diperlengkapi. Kepercayaan diri Musa perlu diteguhkan. Karena itu, Tuhan memberikan Harun sebagai penyambung lidah Musa, dan memberikan tongkat untuk dipakai melakukan mukjizat (ayat 14-17).

Dalam menanggapi suatu tugas, dalih apa pun yang kita berikan kepada Tuhan akan diperiksa kebenarannya. Dan, jika memang dalih itu benar, Tuhan akan memperlengkapi dan meneguhkan kita. Jadi, jujurlah dan beranilah melangkah bersama dengan Tuhan. Dia yang memanggil kita, Dia pula yang akan memperlengkapi kita untuk menggenapi panggilanNya. Jangan membuat alas an yang dibuat-buat hanya karena kita malas untuk terlibat dalam pelayanan. Suatu waktu, kita akan mempertanggungjawabkan semua itu dihadapan-Nya.

 

Jangan sembarang berdalih sebab Tuhan mengetahui segala sesuatu!

Artikel oleh: September 4, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Exodus (Renungan Alkitabiah dari Kitab Keluaran)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda