Lambat Untuk Marah

“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;” (Yakobus 1 : 19)

Jangan Lekas Marah

 

Tuhan memberikan kepada manusia dua telinga dan satu mulut. Mengapa? Jika dihubungkan dengan ayat Firman Tuhan ini yang berbunyi, “setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata”, berarti sejak manusia diciptakan-Nya, Allah menghendaki manusia itu lebih banyak mendengar dari pada berbicara.  Namun pada kenyataannya, ciri manusia umumnya adalah lambat dalam mendengar tetapi cepat dalam berkata-kata.  Manusia cenderung cepat bereaksi dengan kata-kata tanpa mendengar dengan baik lebih dulu. Dan biasanya, orang yang cepat berkata-kata tanpa mendengar dengan baik, maka kata-kata yang keluar dalam mulutnya adalah kata-kata yang kurang baik, tidak positif, mempersalahkan banyak hal dan sering juga mempersalahkan Tuhan.  Biasanya juga orang yang cepat berkata-kata, cepat juga menjadi marah. Ia menjadi orang yang tidak mau mengendalikan emosinya. Ia tidak mau berserah pada Roh Kudus. Ia lebih menuruti emosinya dari pada menaati suara Tuhan.

Seseorang yang memiliki emosi yang sensitif dan tak terkendali akan mudah marah.В  Tentu saja orang yang marah tidak dapat berpikir dengan kepala dingin.В  Yang berkuasa pada saat itu bukanlah akal sehatnya melainkan perasaan dan emosinya semata-mata.В  Hal itulah yang sering menyebabkan perselisihan dan kesalahpahaman karena pihak yang satu tidak cermat dalam mendengar ataupun pihak yang satu terlalu cepat memberi tanggapan (berbicara) sebelum pihak yang lain selesai berbicara. Jalan yang sangat baik dan Alkitabiah adalah dengan mengembangkan sikap hati yang mau mendengarkan orang lain dan mengekang mulut kita supaya terhindar dari ucapan atau perkataan yang sia-sia.В  Dengan kendali Roh Kudus, usahakan supaya kita tidak gampang marah dengan segala keadaan yang kita hadapi sehari-hari.В  Kiranya Tuhan memampukan kita!

 

Orang Kristen harus belajar mendengar dengan baik. Mendengar perkataan sesamanya, dan taat mendengar Firman Tuhan.

 

Artikel oleh: April 3, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from James (Renungan Alkitabiah dar Kitab Yakobus)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda