Pemulung Jiwa

“Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati” (Kisah Para rasul 10 : 42)

 Pemulung Jiwa

       Sebagaimana umumnya orang Israel pada zaman itu, Petrus  dididik untuk tidak bergaul bahkan tidak memasuki rumah orang non-Israel.  Mengapa?  karena orang Israel sajalah umat pilihan Allah dan yang lain itu orang kafir.  Allah kemudian menunjukkan segala jenis binatang, melalui sebuah penglihatan, dan kemudian berkata kepada Petrus, “Sembelih dan makanlah.”  Petrus tentu saja menolak untuk makan binatang-binatang haram.  Sampai tiga kali Allah mengajarkan Petrus, “Apa yang dikatakan halal oleh Allah, tidak boleh kamu katakan haram.”

Pengajaran khusus itulah yang mempersiapkan Petrus untuk tidak lagi memandang keluarga Kornelius najis.  Mereka adalah jiwa-jiwa yang kudus bagi Allah.  Petrus pun memasuki rumah Kornelius, memberitakan Injil kepada semua keluarga besarnya, menyaksikan Roh Kudus dicurahkan dan akhirnya membaptis mereka.

D.L. Moody, pada suatu hari, melihat sebuah karya seni graveer logam yang menarik perhatiannya.  “Saya pikir,” katanya, “Itulah karya seni terindah yang pernah kulihat, sehingga aku langsung membelinya.”  Ukirannya adalah seorang pria yang keluar dari lumpur dengan kedua tangan bergantung kepada tangan Yesus.”  “Akan tetapi,” Moody melanjutkan, “Pada kesempatan lain, aku melihat sebuah karya seni lain yang menjadikan yang pertama tidak berarti lagi.  Sungguh nilainya jauh lebih tinggi.”  Ukirannya adalah tentang seorang pria yang berjuang ke luar dari lumpur dengan satu tangan bergantung kepada tangan Yesus sementara tangan yang lain menarik keluar seorang pria lain dari kubangan lumpur itu.”

Dalam satu arti, orang Kristen adalah seorang pemulung—pemulung jiwa.  Pekerjaan utamanya adalah memulung sampah masyarakat untuk didaur ulang menjadi orang kudus-Nya Allah.

 

Jika Allah berkenan untuk menyelamatkan kehidupan kita yang dulu najis, bukankah seharusnya kita juga memiliki beban untuk menarik keluar mereka yang masih berada di dalam lumpur dosa.

Artikel oleh: March 24, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Acts (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kisah Para Rasul)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda