Melepaskan Pengampunan

“Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” dan dengan perkataan itu meninggallah ia” (Kisah Para Rasul  7 : 60)

 Melepaskan Pengampunan

         Siapa orang yang tidak senang ketika ia mendengar bahwa ia dimaafkan dari kesalahannya. Pada dasarnya, tidak ada seorangpun yang senang hidup di dalam kesalahan. Kesalahan yang belum diampuni atau dimaafkan itu seperti hutang yang belum terbayarkan, dan pengampunan itu laksana pelunasan hutang.  Itu sebabnya Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk berdoa “….ampunilah akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Tuhan tahu manusia membutuhkan pengampunan dan manusia harus belajar mengampuni.

Kita suka untuk diampuni, tapi kita sukar untuk mengampuni! Itulah kenyataan hidup yang terjadi. Sisi buruk ini harus kita kalahkan, kalau kita mau diampuni, maka kita pun harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Walaupun itu terasa berat, tapi itulah kunci untuk menerima pengampunan. Stefanus dalam penderitaannya karena dirajam batu, sebelum ia meninggal ia melepaskan kelegaan pada para penganiayanya dengan perkataan, “ampunilah mereka ya Tuhan”.

Tidak seorangpun di dunia ini yang luput dari kesalahan. Kalau kita bisa luput dari kesalahan, Tuhan Yesus tidak perlu datang ke dunia. Yesus datang ke dunia karena Dia sangat tahu bahwa manusia membutuhkan pengampunan dari dosa. Karena kita semua membutuhkan pengampunan, maka demikian juga kita harus melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita.

 

Ketika kita tidak mampu untuk mengampuni, Roh Kudus yang akan memberi kita kekuatan untuk dapat mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Jadi, selamat mengampuni!

 

Artikel oleh: March 17, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Acts (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kisah Para Rasul)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda