Tetaplah Setia!

Tetaplah Setia

“Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu, kepada para kepala pasukan seribu dan para kepala pasukan seratus, yang pulang dari peperangan…” (Bilangan 31 : 14).

 

Kesetiaan adalah hal langka yang banyak dibutuhkan oleh para pemimpin di dunia ini. Kepandaian, keahlian, dan kecakapan belumlah lengkap jika tidak dibarengi dengan kesetiaan. Banyak orang yang rajin, banyak orang yang pandai tapi orang yang setia itu terhitung dengan jari. Begitu banyak orang yang mudah berubah setia, bahkan ada yang pernah bersumpah setia sampai mati tetapi di kemudian hari sikapnya berubah 180 derajat. Ini namanya kesetiaan palsu, hanya karena takut menderita seseorang begitu mudahnya berubah setia, hanya karena takut tidak makan seseorang berubah setia dan meninggalkan Tuhan Yesus. Hanya gara-gara derajat dan pangkat, seseorang dengan mudahnya menyangkal Tuhan Yesus.

Kitab Wahyu menyatakan: “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan (Wahyu 2 :10). Kesetiaan itu harganya mahal, karenanya kitab Wahyu menganjurkan hendaklah engkau setia sampai mati, tentunya yang dimaksudkan di sini adalah setia kita kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat dan sesembahan kita.  Tetapi apa yang terjadi atas umat Tuhan saat itu? Ada beberapa orang karena pengaruh dunia ini menjadi berubah setia, karenanya Allah tidak mau kompromi, Ia bersegera memerintahkan Musa untuk memerangi bangsa Midian. Ini adalah keputusan Allah yang tidak mau kompromi dengan dosa. Mengapa harus orang Midian? Sebab bangsa ini penuh dengan dosa dan melakukan segala macam kejahatan, dengan nasihat Bileam bin Beor para perempuan Midian menjerat umat Israel untuk melakukan dosa dan berubah setia.

Dari perenungan ini, kita diajar untuk menjadi umat Tuhan yang memelihara kesetiaan. Baik kesetiaan kepada Tuhan, keluarga, pekerjaan, sahabat dan dalam segala hal yang baik. Setialah berdoa, setialah melayani, setialah di dalam kasih, setialah di dalam iman dan setialah di dalam pengharapan.

 

Tetaplah setia sampai Tuhan Yesus datang!

Artikel oleh: February 16, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Number (Renungan Alkitab dari Kitab Bilangan)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda