Anugerah Keselamatan

Anugerah

“Yesus menjawab: “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya”. (Yohanes 19 : 11)

 

Alkitab mencatat bahwa beberapa kali Pilatus memeriksa Yesus tetapi ia tidak menemukan kesalahan apapun terhadap diri Yesus. Itulah sebabnya ia berusaha dengan caranya sendiri untuk membebaskan Yesus dari tuntutan orang-orang Yahudi.  Salah satu cara yang dilakukannya adalah menawarkan pembebasan untuk Yesus pada hari Paskah. Kebiasaan pada masa itu bahwa pada hari Paskah Pilatus akan membebaskan satu orang tahanan. Tetapi orang-orang Yahudi yang dipenuhi dengan kebencian kepada Yesus lebih memilih Barabas yang adalah seorang penyamun dari pada membebaskan Yesus yang tak berdosa. Dengan histeris mereka meneriakkan kalimat: “Salibkan Dia!”. Pada akhirnya Pilatus tidak bisa berbuat apa-apa dan menyerahkan Yesus ke tangan orang-orang Yahudi dan mereka menyalibkan Yesus.  Dengan tanpa dosa dan tak berperikemanusiaan, mereka menggiring Yesus ke tempat penyaliban.

Tidak ada kematian yang lebih mengerikan daripada kematian penyaliban. Bahkan orang-orang Romawi sendiri memandangnya dengan gemetar dan takut. Hukuman kematian itu berasal dari pelaksanaan hukuman mati di Persia.  Orang Persia menganggap bahwa bumi adalah suci dan mereka tidak ingin mencemarkan dengan mayat orang jahat, maka mereka memakukannya di kayu salib supaya akan ada burung-burung yang akan memakan daging orang yang sudah mati.  Di negeri Roma sendiri tidak pernah memakai penyaliban sebagai pelaksanaan hukuman mati, hanya di pakai di propinsi-propinsi tertentu dan itupun hanya untuk para budak. Jadi dengan kematian yang begitu mengerikan, yaitu cara kematian yang begitu ditakuti di dunia kuno, cara mati bagi para penjahat dan budak-budak, dengan cara itulah Yesus telah mati.  Ia telah menggantikan Barabas; Ia telah mengantikan kita.

John Oxenham menulis gambaran khayalan mengenai Barabas dalam salah satu bukunya: “Kemudian ia mulai melihat kepada orang yang telah mati  yang menyebabkan ia hidup. Ada sesuatu mengenai Yesus yang membuat ia kagum dan ia terus mengikuti Dia untuk melihat akhir-Nya.  Pada waktu ia melihat Yesus tergantung di kayu salib satu-satunya hal yang dapat ia pikirkan ialah: “Akulah yang seharusnya tergantung di sana, bukan Dia. Dia telah menyelamatkan aku!”. Mungkin demikian, mungkin juga tidak demikian, akan tetapi yang pasti ialah bahwa Barabas adalah salah seorang dari orang-orang berdosa yang diselamatkan Yesus melalui kematian-Nya.  Bukan hanya Barabas, tetapi kita juga termasuk di dalamnya. Dia telah mati untuk kita semua!

 

Kematian Kristus adalah kemenangan dan kemuliaan; sebab oleh kematian-Nya kita memperoleh anugerah keselamatan kekal.

 

Artikel oleh: October 21, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from John (Renungan Alkitabiah dari Injil Yohanes)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda