Beribadah Kepada-Nya

Praise

“Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi”.  (Ulangan 12 : 5)   

 

Dalam pasal ini, salah satu hal yang ditekankan  adalah gagasan supaya tempat ibadah umat Allah dipusatkan di satu tempat.  Hal itu untuk menjaga tempat ibadah bagi Allah itu bebas dari segala kenajisan yang berhubungan dengan dewa-dewa lain yang merupakan kebiasaan bangsa kafir.   Gagasan tersebut ditetapkan karena mengingat sejak nenek moyang umat Israel masuk ke negeri Kanaan, bangsa ini secara turun temurun jatuh ke dalam pengaruh kepercayaan dan praktek kekafiran yang berlangsung di berbagai kuil setempat.  Dengan demikian menodai iman kepercayaan Israel akan Tuhan.  Melihat proses kemerosotan iman yang sekian lama berlangsung dan bahkan memuncak, maka dianjurkanlah semua kuil-kuil penyembahan berhala setempat dihancurkan supaya ibadah yang resmi hanyalah di satu tempat saja.

Hal yang positif mengenai “pemusatan ibadah di suatu tempat” bagi umat Israel itu dihubungan dengan keadaan gereja sekarang adalah dalam pengorganisasian gereja masa kini. Yaitu dengan adanya apa yang dinamakan sinode pusat, atau dalam gereja kita disebut: Badan Pengurus Pusat.  Dengan adanya Badan ini menyebabkan setiap gereja bisa terkontrol dan terorganisasi dengan baik dan juga terbebas dari ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin yang sesat.

Lebih khusus di dalam organisasi gereja kita, setiap gembala sidang bertanggungjawab atas kesejahteraan rohani jemaat yang Tuhan percayakan dalam gerejanya untuk dilayani.  Jika ada ajaran yang menyimpang atau tidak Alkitabiah, maka gembala sidang sebagai pemimpin jemaat setempat akan bertanggungjawab, bahkan menerima konsekwensinya, baik melalui tegoran, bahkan bisa saja di disiplin (ataupun dipecat) oleh pimpinan pusat.  Hal itu dilakukan untuk menjaga gereja (termasuk ajaran dan ibadahnya) tidak terkontaminasi dengan ajaran ataupun prilaku yang tidak sesuai dengan Alkitab sehingga kesucian ajaran dan ibadah gereja dapat terpelihara.

Ibadah membentuk iman kepercayaan, dan iman kepercayaan membentuk perilaku.  Jadi, waspadalah terhadap penyesatan

dalam ibadah gereja!

 

Artikel oleh: September 7, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Deuteronomy (Renungan Alkitabiah dari Kitab Ulangan)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda