Tetaplah Bersyukur !

Mengucap Syukur

“Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri “ (Ulangan 10 : 21)

 

Adakah di antara kita yang tidak pernah megecap kebaikan Tuhan?  Pastilah tak seorang pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami dan merasakan kebaikan Tuhan dalam hidupnya.

Apa yang dialami bangsa Israel menjadi contoh nyata betapa Tuhan itu baik!  Saat berjalan keluar meninggalkan negeri perbudakan di Mesir, tak sekali pun dibiarkanNya bangsa itu berjalan sendirian, Tuhan senantiasa menuntun dan menyertai mereka.  Ketika mereka harus melewati padang gurun  “Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.  Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.”  (Keluaran 13:21-22).  Kebaikan Tuhan tidak hanya sampai di situ, perihal makanan jasmani pun dicukupinya.  “Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya,…”  (Keluaran 16:35), bahkan sandang pun Dia perhatikan.  “Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.”  (Ulangan 8:4).

Meski telah mengecap kebaikan Tuhan secara luar biasa, bangsa Israel masih sulit mengucap syukur.  pandangan mereka hanya terarah pada roti (berkat) atau perkara-perkara lahiriah saja.  Ketika mengalami masalah sedikit saja mereka langsung memberontak kepada Tuhan.  Itulah sebabnya Tuhan membawa mereka ke padang gurun untuk proses pendewasaan.  Bukannya Tuhan bermaksud jahat atas bangsa ini, tetapi Tuhan hendak mengajar supaya mereka sadar bahwa kehidupan ini bukan hanya urusan perut atau makan minum melulu, tapi ada perkara rohani yang harus diperhatikan karena itu jauh lebih penting, yaitu bagaimana hubungan kita dengan Tuhan dan ketaatan kita melakukan firmanNya.

Melalui setiap kesulitan yang Tuhan ijinkan hadir dalam hidup kita, Dia ingin melatih kita untuk benar-benar bergantung kepadaNya saja.

 

Kadang-kadang Tuhan mengijinkan kesulitan dengan segala bentuknya dalam kehidupan kita sebagai bentuk disiplin. 

 

Artikel oleh: September 3, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Deuteronomy (Renungan Alkitabiah dari Kitab Ulangan)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda