Tuhan Yang Terutama

Tuhan Yang Terutama

“Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”. (Ulangan 6 : 5)

 

Ada sebuah gereja tua di Swedia yang memiliki sebuah salib berukuran besar dan tampak hidup, yang terpampang di dinding tembok belakang gereja itu. Salib itu tergantung tepat berhadapan dengan mimbar khotbah, dan pengkhotbah dapat melihatnya, tetapi tidak kelihatan bagi umat.

Kisah asal muasal salib ini bermula ketika suatu hari Minggu, Raja Charles XII mengadakan kunjungan mendadak ke gereja itu. Saat pengkhotbah menyaksikan raja masuk dalam gereja dan duduk, ia menyingkirkan naskah khotbahnya dan menghabiskan waktu khotbahnya untuk membicarakan kebaikan raja kepada rakyatnya. Beberapa hari kemudian, salib itu tiba di gereja sebagai hadiah dari sang raja. Bersama salib itu dikirimkan sebuah surat yang berisi perintah raja agar salib itu digantung di dinding tembok berhadapan dengan mimbar khotbah, sehingga mulai saat itu, siapapun yang berkhotbah, akan diingatkan pada Sosok yang harus dikhotbahkannya.

Bagi hamba Tuhan, maka Tuhan adalah prioritas utama yang harus disampaikan kepada jemaat, sekalipun ada pejabat atau penguasa negara sekalipun duduk mendengarkan khotbah kita. Saat seseorang memasuki gereja dan ingin menyembah Tuhan, maka ia harus mau menanggalkan apapun statusnya. Sedangkan kita sebagai hamba-Nya harus menyampaikan apa yang ingin Tuhan sampaikan melalui diri kita.

Memang pada kenyataannya tidak mudah bila kita berhadapan dengan seseorang atau penguasa yang ‘gila hormat’, namun tetaplah lakukan apa yang harus kita lakukan sebagai bukti kita benar-benar berkomitmen. Kekristenan adalah kesaksian tentang Kristus, sehingga selalu jadikan Kristus yang terutama sekalipun di hadapan kita berdiri sosok-sosok utama orang-orang dunia.

 

Jangan pernah menomor-duakan Tuhan hanya karena kita takut pada segelintir orang yang kebetulan dianugrahi “kekuasaan”.

 

Artikel oleh: August 23, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Deuteronomy (Renungan Alkitabiah dari Kitab Ulangan)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda