COURAGEOUS HERO

COURAGEOUS HERO

(Pahlawan yang Berani)

1 Raj 13:1-10

david & jonathan

Adam & Zakharia adalah nama samaran dari anak-anak  seorang nabi senior.

Mereka lahir dan bertumbuh besar pada saat Kerajaan Israel masih utuh dan jaya di bawah pemerintahan Salomo. Di luar pengharapan, setelah Salomo meninggal, Kerajaan terpecah dua:  Kerajaan Yehuda dipimpin oleh Rahabeam, anak Salomo, dan Kerajaan Israel dipimpin oleh Yerobeam.  Hubungan persaudaraan di antara Kerajaan Yehuda dan Kerajaan Israel semakin jauh karena Rahabeam dan Yerobeam terus menerus berperang.  Hubungan umat Israel dengan Allah pun semakin jauh karena Yerobeam membangun  ibadah baru yang berpusat pada pemujaan kepada anak lembu emas yang dibangun di Dan dan di Betel.

 

Adam dan Zakharia berdoa:

 

TUHAN,  BANGKITKANLAH PAHLAWAN-PAHLAWAN  IMAN
BAGI  GENERASI INI

 

Pahlawan-pahlawan  iman yang sungguh memiliki keberanian yang kudus

 (Courageous Hero)

 

Karena mereka tinggal di Betel, maka Adam & Zakharia langsung menyaksikan ketika patung anak lembu emas dibangun oleh Yerobeam untuk mempersembahkan korban.

Mereka sedih tapi tak berani bicara.  Mereka lebih sedih lagi karena para nabi senior, termasuk ayah mereka pun, berdiam diri saja.  Tiba-tiba Adam menepuk bahu Zakharia karena ada seorang abdi Allah yang usia sebaya dengan mereka, sekitar 40 tahunan, bangkit sebagai seorang pahlawan iman dengan keberanian yang kudus.

BERANI  BERKATA “YA” UNTUK MENYAMPAIKAN  FIRMAN  TUHAN
(1 Raj 13:1-3)

 

  • Pahlawan iman berani menyampaikan pesan Tuhan di tempat yang penuh tantangan.

 

Zakharia berbisik kepada Adam, “Luar biasa!  Abdi Allah ini berasal dari Yehuda tapi berani melayani di Betel, pusat penyembahan berhala yang baru dari Kerajaan Israel.”

 

  • Pahlwan iman berani menyampaikan teguran Tuhan   kepada orang besar (1 Raj 13:4-6)

 

Di depan Yerobeam, Raja Israel, abdi Allah itu berseru: “Hai mezbah, hai mezbah!  Beginilah firman TUHAN:  Bahwasanya seorang anak akan lahir pada keluarga Daud, Yosia namanya; ia akan menyembelih di atasmu imam-imam bukit pengorbanan yang membakar korban di atasmu, juga tulang-tulang manusia akan dibakar di atasmu.”

 

Adam dan Zakharia secara spontan dan kompak bicara satu kepada yang lain:

“Berani banget ni orang!!”

 

Abdi Allah itu bahkan melanjutkan seruannya: “Inilah tanda ajaib, bahwa Tuhan telah berfirman:  Bahwasanya mezbah itu akan pecah, sehingga tercurah abu yang di atasnya”  Adam dan Zakharia berjongkok ngeri ketika Yerobeam sambil mengulurkan tangan berteriak: “Tangkaplah dia!”  Akan tetapi, kengerian mereka berubah menjadi ketakjuban ketika melihat tangan Yerobeam menjadi kejang dan hanya pulih kembali setelah didoakan oleh sang abdi Allah.

 

Adam & Zakharia kompakan mengupdate status di FB mereka:

“Seorang pahlawan iman harus berani menyampaikan Firman Tuhan di mana pun dan kepada siapa pun juga karena Allah kita lebih besar dari semua penguasa dunia ini”

 

Diam-diam mereka mendekati abdi Allah, dan mendengar sendiri ketika Yerobeam memberikan tawaran yg menggiurkan: “Marilah bersama-sama dengan aku ke rumah, segarkan badanmu, sesudah itu aku hendak memberikan suatu hadiah kepadamu”.

Adam manggut-manggut ketika mendengar jawaban sang Abdi Allah dan berguman dalam hatinya: “Orang ini sungguh seorang pahlawan iman!”

 

BERANI BERKATA “TIDAK “
UNTUK MENOLAK GODAAN

  • Pahlawan iman memang harus berani menolak  berbagai kenikmatan dunia  (1 Raj 13:7-8)

 

Dengan tegas dia menolak undangan raja Yerobeam: “Sekalipun setengah dari istanamu kauberikan kepadaku, aku tidak mau singgah kepadamu; juga aku tidak mau makan roti atau minum air di tempat ini.  Sebab beginilah diperintahkan kepadaku atas Firman Tuhan: Jangan makan roti atau minum air dan jangan kembali melalui jalan yg telah kautempuh itu”.

 

  • Pahlawan iman memang harus berani menjalani proses yang lebih sulit   (1 Raj 13:9-10)

 

Ketika abdi Allah meninggalkan Yerobeam dan segala tawaran yg menggiurkan itu, lalu berbalik menuju jalan yang lain, Zakharia manggut-manggut sambil bergumam dalam hatinya: “Saya belum bisa bertepuk tangan, tapi para malaikat pasti sedang bertepuk tangan menyaksikan keberanian abdi Allah ini menolak segala godaan.”

 

Adam dan Zakharia pun pulang dan menceritakan dengan antusias apa yang telah mereka lihat kepada ayah mereka mereka yang adalah seorang nabi senior.  Mereka lebih girang lagi ketika ayah mereka ternyata minta ditunjukkan jalan dan dipersiapkan keledai utk menyusul sang abdi Allah.

 

Kegirangan mereka berubah menjadi kebingungan ketika melihat ayah mereka, sang nabi senior, membujuk abdi Allah: “Marilah bersama-sama dengan aku ke rumah untuk makan roti.”   Syukurlah, dengan sopan sang abdi Allah menolaknya.

 

Akan tetapi ketika ayah mereka mulai membumbui ajakannya dengan dusta, Adam dan Zakharia menyadari seorang pahlawan iman harus memiliki keberanian penting:

BERANI MENGUJI “SEGALA SESUATU” UNTUK MEMASTIKAN PIMPINAN TUHAN

 

  • Pahlawan iman harus berani menguji segala sesuatu walaupun disampaikan oleh rohaniwan senior  (1 Raj 13:11-19)

 

Jangan sampai seperti Abdi  Allah yang  lengah karena ayah Adam dan Zakharia  berkata, “Aku pun seorang nabi juga seperti engkau”.   Kelengahan semakin menganga karena melihat bahwa nabi yang mengajaknya jauh lebih senior.

 

  • Pahlawan iman harus berani menguji segala sesuatu walaupun disampaikan dengan gaya bahasa sangat rohani (1 Raj 13:20-25)

 

Jangan lengah seperti abdi Allah yang kena sugesti ketika nabi tua itu melanjutkan bujukannya, “Atas perintah Tuhan seorang malaikat telah berkata kepadaku:  Bawa dia pulang bersama-sama engkau ke rumahmu, supaya ia makan roti dan minum air”.

Tepuk tangan para malaikat berubah menjadi keluh kesedihan ketika abdi Allah itu pada hari yang sama: kembali ke Betel, makan minum di rumah sang nabi tua, dihardik karena memberontak kpd titah Tuhan, dan pulangnya diterkam seekor singa di atas keledai tunggangannya.

 

Zakharia pun bertanya-tanya kepada Adam.

  • Zakharia: “Memangnya kalau sudah tua dan senior boleh bohong”.
  • Adam: “Tentu saja tidak boleh karena perintah Allah jelas: Jangan berdusta!”
  • Zakharia: “Mengapa ayah yg berbohong, tapi abdi Allah itu yang diterkam singa?”
  • Adam: “Tuhan urus satu-satu. Abdi Allah diganjar Tuhan karena tidak menguji ajakan ayah sehingga jatuh ke dalam pemberontakan thd titah Tuhan.”
  • Zakharia: “Waduh!  Apakah ayah juga akan diterkam singa karena berbohong?
  • Adam:  “Ehh . . , khan sudah dibilangin tadi.  Tuhan urus satu-satu dan secara unik.  Tuhan tidak suruh singa, makanya ayah selamat ketika mengambil jenazah abdi Allah yang diapit singa dan keledai.”
  • Zakharia: “Betul … ayah tidak akan diterkam singa?”
  • Adam:  “Itulah harapan kita karena sepertinya ayah sudah bertobat, sehingga meratapi sang abdi Allah, dan bahkan minta dikubur bersama dia kelak.”
  • Zakharia: “Yerobeam tidak juga bertobat dan generasi semakin terpuruk.  Bagaimana dengan generasi ini?”
  • Adam: “Baiklah kita bangkit bagi generasi ini sebagai “courageous hero”:
  1. Berani berkata “ya” untuk menyampaikan Firman Tuhan.
  2. Berani berkata “tidak” untuk menolak godaan.
  3. Berani menguji segala sesuatu untuk memastikan pimpinan Tuhan.

 

Amin.

 

 

 

Artikel oleh: August 19, 2014   Kategori : Artikel, Artikel Gembala Sidang, Bahan Khotbah  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda