Membantu Orang Lain

Membantu Orang Lain

“Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” (Markus 2:27)

 

Ketika melihat murid-murid Yesus memetik bulir-bulir gandum, orang Farisi langsung melontarkan “tuntutan” dan dengan tegas menunjuk bahwa murid Yesus telah melanggar hukum. Mereka jelas sekali mengharapkan Yesus menghentikan tindakan “tak taat hukum” dari murid-murid-Nya. Namun Yesus tidak menghentikan para murid.

Yesus membela para murid-Nya. Ia mengutip ceritera yang pasti begitu familiar dengan kaum Farisi, yakni cerita yang terdapat dalam Kitab 1 Samuel 21:1-6. Kemudian Dia juga berargumentasi bahwa hukum Sabat dibuat untuk kebaikan manusia dan bukan manusia untuk hukum Sabat. Manusia dicipta lebih dahulu baru hukum Sabat lahir untuk kepentingan manusia. Yesus menerangkan bahwa manusia bukan budak dan korban hukum Sabat. Manusia adalah “tuan” hukum Sabat.

Bagaimana kita hubungkan kisah ini dengan situasi hidup kita? Sangat baik kalau kita hadir pada ibadah setiap Minggu, atau ibadah diantara minggu.  Juga sangat baik kalau kita menjadikan hari Minggu menjadi hari ibadah, hari doa, hari untuk Tuhan. Tetapi apakah itu cukup? Kalau kita menjadi orang Kristen hanya karena kita menghadiri ibadah pada hari Minggu, datang ke Gereja, berdoa dan membaca Kitab Suci, maka menjadi Kristen menjadi hal yang sangat mudah, bahkan mungkin terlalu mudah dan bahkan menjadi rutinitas saja.

Yesus berpesan bahwa menjadi Kristen tidak cukup hanya mengikuti hukum dan menjalankan ritual-ritual agamawi. Menjadi Kristen berarti hidup untuk kebaikan manusia yang lain.   Menjawab kebutuhan orang lain. Mencintai yang lain. Sebab tak mungkin kita mencintai Allah dengan berdiam diri terhadap “penderitaan” yang lain. Menjadi orang Kristen juga dari kita dituntut kesediaan untuk mengampuni, kesediaan untuk berbagi, kesediaan untuk berkorban. Dengan demikian kita hidup sesuai hukum Allah dan kita hidup melampaui tuntutan hukum dunia.

 

Menjadi Kristen berarti bersedia membantu orang yang lain.

Artikel oleh: July 15, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Mark (Renungan Alkitab dari Kitab Markus)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda