Lain Dulu Lain Sekarang

Laind Dulu Lain Sekarang

“Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah” (Galatia 4 : 8)

 

Ketika orang-orang Galatia dimenangkan bagi Kristus dan menjadi anak-anak Allah, maka seharusnya ada perbedaan besar antara kehidupan mereka yang lama dan kehidupan mereka yang baru di dalam Kristus.  Tetapi ternyata dalam praktek hidup sehari-hari, jemaat di Galatia kembali bersikap dan berperilaku seperti kehidupan mereka yang lama sebelum mengenal Kristus.  Paulus sangat menyayangkan sekaligus mengecam cara hidup seperti itu (ay 9) ataupun “roh-roh dunia yang lemah dan miskin” yang mereka lakoni.  Mengapa mereka harus kembali kepada prilaku yang lama?  Bukankah mereka telah meninggalkan cara, kebiasaan, kesalahan dan tradisi yang lama yang tidak mencerminkan kehidupan Kristen yang baik dan memuliakan Allah?

Margaret Storm Jameson, seorang penulis novel dari Inggris, pernah berkata: “Kebanyakan orang menghabiskan 58 menit dalam satu jam untuk hidup di masa lalu dengan penyesalan atas kegembiraan yang hilang, atau perasaan malu atas hal-hal yang tidak mereka lakukan dengan baik (Keduanya sama sekali tak berguna dan melemahkan), atau di masa depan yang kita rindukan atau takuti”.  Dia melanjutkan bahwa, “Satu-satunya jalan untuk hidup adalah menerima setiap menit sebagai suatu mujizat yang tak terulangi, yang memang demikianlah sesungguhnya suatu mujizat dan tak terulangi”.  Bekerjalah di tempat kerja Anda.  Bermainlah di tempat bermain Anda.  Menangislah. Nikmatilah tawa Anda. Sekarang inilah saat kehidupan Anda.

Kalau memang demikian, maka sudah seharusnya seorang beriman ataupun kita sebagai anak-anak Allah sedapat mungkin mempergunakan waktu yang ada sekarang dengan benar seperti yang Allah inginkan.  Kita memakai waktu sekarang berbeda dengan waktu yang lalu, dimana waktu sekarang adalah waktu pemberian Tuhan bagi kita untuk memberikan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan dalam hal apapun. Jangan kembali ke masa lalu, karena masa lalu tinggal kenangan, tetapi yang terpenting adalah dimana kita menjalani masa kini dengan semangat yang baru menyongsong hari esok yang cerah dan penuh harapan.

 

Tinggalkan cara hidup yang lama karena sesungguhnya kita adalah ciptaan yang baru di dalam Kristus.

Artikel oleh: May 14, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Galatians (Renungan Alkitab dari Kitab Galatia)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda