Teguh Dalam Injil

Teguh Dalam Injil

“Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain” (Galatia 1 : 6)

 

Tantangan utama yang dihadapi oleh Paulus berasal dari orang-orang Yahudi yang sudah menjadi Kristen.  Orang Kristen Yahudi itu percaya bahwa keselamatan hanya bagi orang Yahudi saja, bukan untuk bangsa kafir. Tanpa segan-segan mereka me-ngungkapkan bahwa “Diantara sekian banyak bangsa ciptaan Allah, hanya orang Israel saja yang dikasihi-Nya”; “Allah menciptakan orang kafir hanya untuk menjadi bahan bakar dalam api neraka”.  Itulah sebabnya ketika kelompok Yahudi yang percaya akan hal itu tahu bahwa Paulus menginjili orang-orang kafir, maka mereka sangat geram dan marah.

Ada juga jalan keluar lain yang ditempuh oleh orang Kristen Yahudi, bahwa jika sekiranya orang kafir (bukan Yahudi) mau menjadi Kristen, maka sebelumnya ia harus di-yahudi-kan dahulu dengan jalan sunat dan mematuhi hukum Taurat.  Bagi Paulus, ketentuan itu sama sekali bertentangan dengan arti iman Kristen, bahwa keselamatan manusia sepenuhnya hanya karena anugerah Allah semata-mata.  Apa yang mampu diperbuat oleh manusia tidak lain kecuali menerima dengan iman kasih Allah itu dan berserah penuh pada rahmat-Nya.  Kemungkinan, yang memberitakan “injil yang lain” itu adalah orang yang terpandang dan berpengaruh di kalangan mereka pada saat itu, sehingga dengan tegas Paulus berkata : “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” (ay 8).  Ini merupakan awasan keras dari Paulus untuk menekankan betapa pentingnya Injil itu diberitakan secara murni.

Dalam kehidupan Kristen masa kini, tidak sedikit orang Kristen yang tergoncang imannya karena pengaruh ajaran-ajaran lain.  Tantangan masa kini bukan saja nabi-nabi palsu yang menyebarkan ajaran palsu, yang memutarkan kebenaran, tetapi juga roh-roh agamawi yang begitu kuat menekan dan mempengaruhi orang percaya sehingga tak jarang beberapa dari kita beralih imannya kepada yang bukan Injil Kristus.

 

Ilah zaman ini sering memakai pergaulan ataupun pernikahan untuk menarik orang Kristen kepada “injil yang lain” itu. Maka, waspadalah!

 

Artikel oleh: April 29, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Galatians (Renungan Alkitab dari Kitab Galatia)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda