Sahabat Pemberian Allah

bieldboardmembers-256-135

“Jawab Barak kepada Debora: “Jika engkau turut maju akupun maju,

tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju.” (Hakim-Hakim 4 : 8)

 

Rosalie Carter menuliskan sebuah puisi indah yang memancarkan keyakinan bahwa “Hanya Allah yang dapat memberikan seorang sahabat  sejati.”

Saya pernah berpikir

bahwa Allah tidak akan pernah mengirimkan

satu hadiah yang sedemikian berharga

seperti seorang sahabat  yang sejati.

 

Sahabat yang selalu berusaha untuk mengerti,

Sahabat yang selalu berusaha untuk menolong,

Sahabat yang loyalitasnya lulus uji,

baik ketika langit cerah atau pun mendung.

 

Sahabat yang melihat kelemahan-kelemahan kita

namun kasihnya tinggal tetap.

Sahabat yang giat untuk memperjuangkan

agar nama kita semakin baik dan terhormat

di mata orang lain

 

Hadiah lain dapat diberikan oleh dunia ini,

tetapi hanya Allah yang sanggup menghadiahkan

seorang sababat yang sejati.

 

Di dalam Hakim-hakim 4 ini ada dua profil persahabatan, yaitu Debora-Barak dan Sisera-Yael.  Di permukaan, seolah-olah hubungan Sisera-Yael jauh lebih dekat.  Buktinya Sisera berlari ke kemah Yael untuk mendapatkan perlindungan dan langsung tertidur.  Akan tetapi, Yael lah yang ternyata membinasakan Sisera dengan menancapkan  sebuah patok kemah pada pelipisnya sampai menembus ke tanah.  Sebaliknya, berbagai pengujian membuktikan bahwa Allah telah menghadiahkan Debora sebagai sahabat sejati bagi Barak dan demikian juga sebaliknya.

 

Seorang sahabat sejati adalah salah satu hadiah Allah yang terbaik bagi manusia.  Jadi, jangan pernah menyia-nyiakan seorang sahabat

Artikel oleh: April 7, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Judges (Renungan Alkitab dari Kitab Hakim-Hakim)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda