Masih Ada Harapan

Harapan 

”Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup”  ( Lukas 20:38 )

 

Orang-orang Saduki adalah orang-orang yang hanya menerima ”kitab tertulis” (Pentateukh, lima kitab pertama Alkitab). Orang-orang Saduki tidak mempercayai akan kehidupan kekal. Keluaran 3:6 mengatakan bahwa:”Allah adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.” Dari ayat ini, mereka menyimpulkan bahwa Allah itu adalah Allah para leluhur yang sudah mati. Tetapi, Yesus menunjukkan dari ayat ini bahwa jika Allah itu adalah Allah ”para leluhur” itu, maka mereka pasti hidup. Jika, Allah adalah Allah untuk orang-orang yang hidup. Maka kebangkitan itu terbukti.

”Kekinian” dapat menjadikan seseorang tidak dapat terbuka terhadap ”harapan futuris.” Yesus tahu ”kekinian” mereka, karena mereka hanya ingin mempertahankan posisi mereka. Mereka ingin menjadikan ”harapan futuris” Yesus, menjadi hal yang menggelikan. Mereka malu terhadap diri sendiri, mereka tidak berbuat sesuatu bagi  orang-orang yang menderita. Tetapi, mereka tidak ingin kehilangan pamornya di hadapan orang banyak. Jika, ”harapan futuris” Yesus menarik keberpihakan orang banyak kepada-Nya, maka otomatis orang-orang Saduki dan ajarannya tidak diterima.

Yesus ingin mengatakan bahwa masih ada ”harapan”.  Pandangan ini didasarkan pada penderitaan orang-orang sezaman-Nya. Yesus ingin membangkitkan harapan orang-orang pada saat itu. Di sorga tidak akan ada yang menderita.  Jika, orang-orang Saduki adalah orang-orang yang kaya dan makmur, tetapi menganggap orang-orang di luarnya adalah orang-orang yang ”inferior” dan menggelikan, maka Yesus ingin mengatakan bahwa di hadapan-Nya semua orang sama.

Selain itu, jika Kitab Pentateukh dijadikan ajang untuk ”memegahkan diri.” Yesus tidak ingin orang-orang hanya ”menghapal” hukum-hukum Allah, tetapi lupa terhadap tujuan hidup bagi didalam Yesus selalu ada harapan, sekalipun bagi manusia tiada pengharapan lagi.

 

       Percayalah bahwa didalam Tuhan Yesus selalu ada harapan, sekalipun ditengah situasi yang tampaknya tanpa pengharapan.

 

Artikel oleh: March 24, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Luke (Renungan Alkitabiah dari Kitab Lukas)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda