Pakailah Mata Iman!

Mata Iman

“Lalu ia berseru: Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (Lukas 18 : 38)

 

Lukas, penulis Injil ini menghadirkan seorang pengemis buta sebagai perbandingan untuk menyatakan ketidakmampuan para murid melihat misi Mesianik Yesus. Para murid mempunyai dua mata yang lengkap, sedangkan si pengemis dengan dua matanya yang buta tentu belum pernah melihat Yesus.  Para murid bersama-sama Yesus setiap hari, sedangkan pengemis ini mengetahui kunjungan Yesus setelah hanya dari kata-kata orang lain. Namun demikian Yesus memuji iman si pengemis ini.

Kita dapat melihat iman si pengemis ini dari dua hal. Pertama, panggilan “Yesus, Anak Daud” yang digunakannya menunjukkan bahwa pengemis ini percaya Yesus adalah Mesias. Kedua, panggilan (yang juga merupakan pengakuan iman) itu tetap diserukannya meskipun dilarang oleh orang-orang di sekitarnya. Berbeda dari para murid yang terkurung oleh harapan-harapan mereka sendiri mengenai Yesus, si pengemis buta ini justru mampu bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias. Berbeda dari para murid yang melihat Yesus hanya dengan mata jasmani mereka, sang pengemis ini melihat Yesus dengan mata imannya.

Pujian atas iman pengemis ini sesungguhnya juga merupakan teguran bagi para murid dan juga bagi kita. Berbagai bentuk karya Tuhan telah kita alami dalam hidup kita. Kita juga punya banyak kesempatan untuk mengenal Dia dengan baik. Namun, apakah semua itu membuat iman kita bertumbuh? Apakah itu semua membuat kita mengakui kehadiran-Nya sebagai Mesias? Apakah itu semua membuat kita semakin ingin terlibat di dalam misi Mesianik yang masih dikerjakan Yesus di masa kini?  Ironi yang diungkapkan Lukas dalam bacaan kita hari ini juga harus menjadi peringatan bagi kita semua. Sebagai orang yang (mungkin telah cukup lama) mengikut Yesus, bagimanakah cara kita melihat Yesus selama ini?  Kita dapat mengenal Yesus Kristus dengan cara yang benar hanya apabila kita meninggalkan keegoisan kita dan terlibat dalam misi kasih yang dikerjakanNya.

 

Pakailah mata iman Anda untuk melihat kuasa Tuhan yang nyata dalam hidup.

 

Artikel oleh: March 20, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Luke (Renungan Alkitabiah dari Kitab Lukas)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda