Jangan Menyerah!

Jangan Menyerah

“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmuâ€Â (Yeremia 29:7)

       Allah, melalui nabi Yeremia, meminta umat-Nya dalam pembuangan memiliki sikap yang tidak pantang menyerah, penuh antusias bahkan berdampak baik, walaupun mereka ada dalam pembuangan.  Allah menghendaki situasi atau kondisi dimana mereka berada, tidak mempengaruhi iman mereka kepada Tuhan.  Sebagai keturunan Abraham, bangsa Israel telah dipilih untuk diberkati dan memberkati segala bangsa (bandingkan Kejadian 12:1-3). Memang tujuh puluh tahun di Babel adalah hukuman atas pelanggaran mereka, namun rancangan berkat Allah tetap akan digenapi pada waktu-Nya (ayat 10-14). Tak heran Allah mengutus mereka mengusahakan shalom di tempat yang tidak mereka suka itu (ayat 7). Allah mau mereka hidup normal, bahkan maksimal (ay 4-6), sebagai wujud kesaksian umat pilihan-Nya di tengah bangsa asing. Dalam perspektif surga, bangsa yang dibuang itu sebenarnya juga sedang diutus Allah.
          Apakah kita baru pindah rumah, kuliah, atau bekerja di tempat yang tidak kita sukai? Sebagai orang percaya, kita punya dua pilihan sikap. Pertama, kita bisa berkata: “Tempat dan orang-orang yang tak kusukai ini tidak menjanjikan masa depan buatku!” Kedua, kita bisa berkata: “Aku akan lakukan yang terbaik. Allah ada di tempat ini, dan Dia punya rencana atas hidupku, juga atas tempat dan orang-orang yang tidak kusuka ini melalui hidupku.” Sikap mana yang Anda pilih?
          Ingatlah bahwa, di tangan Allah tertulis rencana-Nya yang penuh berkat dan masa depan yang cerah serta penuh harapan bagi orang percaya dan mengandalkan Dia. Jadi dimana pun kita berada, itu bukanlah hal penting; sebab yang terpenting adalah siapa yang memegang hidup kita dan merancang masa depan hidup kita.
 

Pastikan Anda tetap percaya dan memegang janji Tuhan dan tidak menyimpang dari kebenaran-Nya, maka pastilah masa depan yang indah dan mulia menjadi milik kita

Artikel oleh: January 16, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Jeremiah (Renungan Alkitab dari Kitab Yeremia), Umum  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda