BERINTEGRITAS & RELEVAN

By. Pdt. Antonius Mulyanto, M.Div

Mulyanto_PGIS 2013

* Disampaikan dalam pembekalan  PGIS tanggal 24 Agustus 2013 di GSJA CWS Rajawali DEPOK

“Daniel 6:11  Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”

  • Dua karakteristik yg menjadi judul khotbah ini yakni Berintegritas dan Relevan sulit sekali dijumpai secara bersamaan dalam diri seorang hamba Tuhan.
  • Banyak hamba Tuhan yang relevan, tapi integritasnya seringkali dipertanyakan.
  • Banyak hamba Tuhan yg berintegritas, tapi dampak hidupnya seringkali kurang relevan.
  • Di Alkitab pun, tidak banyak hamba Tuhan yang dapat dikatakan sungguh berintegritas dan relevan.
  • Satu dari sedikit hamba Tuhan yang demikian adalah Daniel.

Dunia bergolak di luar kendali Daniel, sehingga terjadi 9 kali pergantian raja di Babel dan Media-Persia:

  1. Nabopolasar,
  2. Nebukadnezar,
  3. Evil Merodakh,
  4. Neriglissar,
  5. Labashi Marduk,
  6. Nabonidus,
  7. Belsazar
  8. Darius
  9. Koresy
  • Sejak umur 20 tahun sampai meninggal di usia 95 tahun, Daniel hidup di tengah kerajaan Kafir, yaitu Babelonia dan Media Persia.
  • Sungguh mengagumkam, Dia tetap mampu mengembangkan kehidupan yang sungguh berkenan kepada Allah, tanpa pernah dijumpai ada perkara yg mendukakan hati Tuhan.


 

“KEHIDUPAN DOA YG KONSISTEN MENGALIRKAN KUASA PEMBAHARUAN YG PROGRESSIF”

Situasi dan kondisi di luar mungkin tidak langsung berubah ketika kita berdoa.  Akan tetapi, Tuhan terus mengubahkan kehidupan kita dari dalam (Berintegritas) sampai pd waktu-Nya kita berdampak bagi orang-orang  di  sekitar kita (Relevan) melalui 4 keunggulan yg progressif yakni Commitmen, Competence, Charisma, dan Compassion.

I.          KOMITMEN seseorang didemostrasikan dari ketetapan hati untuk tetap berkata dan berbuat benar walaupun di bawah penguasa lalim dan di tengah komunitas kafir

Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.” (Daniel 1:8)

Lord Lawrence mengatakan

Di batu nisannya tergurat, “He feared man so little because he feared God so much.” (Dia sedikit sekali takut kpd manusia karena dia sungguh takut akan Tuhan!).

Bagi mereka yg sungguh takut akan Tuhan, berbagai intimidasi justru semakin memperkokoh komitmennya untuk berkata dan berbuat benar.

Lihatlah Daniel 6:27-28

“Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: “Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.”

Komitmen yang kuat memberi kesan yang sangat positif bahkan terhadap pemimpin yang kafir sekali pun.

  II.     KOMPETENSI seorang anak Tuhan justru semakin terbukti di tengah situasi yang penuh kompetisi (Dan 1:17-20)

“Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja.Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.”

®  Nick Vujicic lahir di sebuah rumah sakit di Kota Melbourne pada tanggal 4 Desember 1982. Orangtuanya sangat terkejut ketika melihat keadaan putra mereka yang lahir tanpa dua lengan dan dua kaki. Menurut dokter, Nick terkena penyakit Tetra-amelia yang sangat langka.

®  “Saya memutuskan untuk bersyukur, bukannya marah, atas keadaan diri sendiri! Saya juga berharap, suatu saat bisa menolong dan menginspirasi banyak orang!” demikian ujar Nick, dalam sebuah wawancara.

®  Untuk meraih mimpinya, Nick belajar dengan giat.  Dia meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun.

®  Segera setelah itu, ia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs’ (Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh), untuk membantunya berkarya dalam bidang motivasi. Produknya yang terkenal adalah DVD motivasi “Life’s Greater Purpose”, “No Arms, No Legs, No Worries”, serta film “The Butterfly Circus.”

®  Kini, Nick Vujicic adalah motivator/pembicara internasional yang gilang-gemilang. Ia sudah berkeliling ke lebih dari 24 negara di empat benua (termasuk Indonesia), untuk memotivasi lebih dari 2 juta orang-khususnya kaum muda. Berkali-kali, ia diwawancarai oleh stasiun televisi dengan jangkauan internasional, seperti ABC .

 III.            Charisma didemostrasikan Allah dengan menganugerahkan  “charismata” (karunia rohani) agar kita dapat memberikan solusi di tengah berbagai intimidasi (Dan 2:20-24)

®  Vander Lugh mengatakan “Masyarakat kontemporer seakan merasa selalu tertantang untuk menemukan sebanyak mungkin perkara yg tidak memuaskan; mereka merasa sangat puas jika telah membuat orang lain merasa bersalah dan menderita.”

®  Yg jadi persoalan bukan ada atau tidaknya masalah? Melainkan makna kehadiran kita bagi orang lain !

®  Jangan  menjadi “Complain Maker” (Pembuat Keluh Kesah)

®  Jangan sampai menjadi “Trouble Maker” (Pembuat Masalah)

®  Jadilah “Trouble Solvers” (Pemecah Masalah – Lih Dan 5:12)

 

 IV.            KEPEDULIAN KASIH seorang anak Tuhan tidak pernah padam oleh pertambahan usia, perbedaan jarak atau pun kelimpahan materi 

 “Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan amarah-Mu berlalu dari Yerusalem, kota-Mu, gunung-Mu yang kudus; sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang yang di sekeliling kami. Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri. Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah. Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!” (Dan 9:16-19).”

®  Dengan tulus hati Daniel pernah menasihatkan Nebukadnezar “Lepaskanlah diri tuanku daripada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas; dengan demikian kebahagian tuanku akan dilanjutkan” (Dan 4:27b).

®  Nasihat ini penting sehingga terus digemakan Alkitab

Berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kpd orang yg menderita (Ams 14:21).

Siapa menaruh belas kasihan kpd orang yg lemah, memiutangi TUHAN, yg akan membalas perbuatannya itu (Ams 19:17)

Berbahagialah orang yg murah hati karena mereka akan beroleh kemurahan (Mat 5:7).

Artikel oleh: September 3, 2013   Kategori : Umum  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda