Intim Dengan Tuhan

“Apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima

dan pohon zaitun belum berbuah?  Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!”

(Hagai 2 : 19)

 haggai 3

Ada banyak hal yang mempengaruhi kehidupan seseorang, mulai dari keadaan lingkungan, keluarga, pergaulan, dan lain sebagainya. Namun di atas semua itu, ada satu faktor terpenting yang kerap dilupakan banyak orang, yaitu hubungan pribadi dengan Tuhan. Hal itulah yang terjadi pada Bangsa Israel di masa pelayanan nabi Hagai. Bangsa itu berusaha keras membangun kehidupannya, tapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Lantas apa yang kurang? Melalui pernyataan profetisnya, Hagai menyatakan bahwa ketiadaan Bait Suci di tengah bangsa itu adalah penyebab semua kemandegan yang terjadi.

Pernahkah kita merasa telah banyak bekerja keras dan berkurban demi kehidupan yang lebih baik, tetapi malah mendapati semuanya itu seolah sia-sia. Tidak ada perubahan berarti dalam kehidupan kita. Keributan demi keributan yang mewarnai rumah-tangga bukannya mereda tapi malah makin parah, kondisi keuangan tetap paspasan bahkan kerap minus, dan lain sebagainya. Namun melalui firman Tuhan, saat ini kita diingatkan untuk melakukan introspeksi total atas kehidupan kita. Terutama tentang bagaimana keadaan hubungan pribadi kita dengan Tuhan.

Kita harus menyadari bahwa Tuhan tidak pernah menginginkan umat-Nya hidup dengan standar biasa-biasa saja, atau malah di bawah standar alias berkekurangan. Dia mau kehidupan kita berbeda sehingga menjadi kesaksian iman bagi setiap orang yang melihatnya. Perhatikan janji Tuhan ini: “Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia” (Ul. 28:13). Untuk itu, selain harus berani mengusahakan dan membayar harganya, kita juga harus memiliki hubungan yang baik dengan-Nya. Misalnya dengan semakin banyak berdoa, lebih serius dalam membaca, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan.

 

“Bangunlah mezbah Tuhan dan kedekatan nyata dengan-Nya dalam kehidupan kita.”

 

Artikel oleh: June 9, 2013   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Haggai (Renungan Alkitabiah dari Kitab Haggai)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda