Sikap Hati Yang Benar

Bacaan Alkitab: Matius 8 – 9

“Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: ‘Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya’. Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.”  (Matius 8 : 13)

 jesusandcenturion
Permasalahan selalu datang dan menimpa siapa pun yang ada di dunia ini tanpa memandang bulu: entah itu orang kaya, miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, tinggal di kota, ataupun desa.  Berbagai upaya telah diusahakan oleh setiap orang untuk mencegah dan menanggulanginya, namun faktanya manusia sama sekali tak mampu mengelak dari masalah yang ada. Karena itulah manusia sangat membutuhkan pertolongan dan jalan keluar yang terbaik dari permasalahan yang menderanya.  Harus diakui bahwa kita tidak mampu mengatasi setiap permasalahan itu dengan kekuatan sendiri, apalagi berharap dan bersandar kepada sesama kita. Alkitab menyatakan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” (Yeremia 17:5). Masih ada satu jalan keluar dan sumber pertolongan, asal kita mau datang kepada Tuhan Yesus Kristus.

Dalam kisah ini, seorang perwira sedang mengalami persoalan.  Perwira itu membuat keputusan untuk datang dan meminta pertolongan kepada Yesus. Yesus pun tergerak hati-Nya untuk menolong, padahal Dia tidak mengenai perwira itu sebelumnya.  Akhirnya hamba perwira itu mengalami kesembuhan.  Ada 3 faktor penting yang dimiliki perwira itu sehingga Yesus memperhatikan dan menjawab permohonannya:

  1. Ia memiliki kasih dan tanggung jawab terhadap hambanya yang sakit itu.
  2. Ia memiliki kerendahan hati. Terbuki ketika Yesus hendak datang ke rumahnya untuk menyembuhkan hambanya dia berkata, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku,” (Matius 8:8a).
  3. Ia memiliki iman yang besar. Perwira itu mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak perlu datang ke rumahnya, tetap cukup sepatah kata saja yang diucapkan Tuhan akan sanggup menyembuhkan hambanya (Matius 8:8b).

Selama sikap hati kita tidak benar dan belum memiliki iman yang cukup kepada Tuhan, doa kita akan sulit beroleh jawaban!

Artikel oleh: December 14, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Matthew (Renungan Alkitabiah dari Injil Matius)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda