Tak Tergoyahkan

Bacaan Alkitab: Mazmur 129 – 131

“Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!” (Mazmur 131 : 3)

Pencobaan, pertobatan dan kepercayaan adalah tiga kata yang dapat digambarkan mengenai Mazmur ini. Dimulai dari pasal 129 yang menggambarkan penindasan yang dihadapi oleh umat Israel sehingga mereka hidup dalam kesesakan dan penderitaan yang berat. Musuh-musuhnya berbuat jahat kepada umat ini; menindas, bahkan melawan Allah Israel.  Memang, sejarah Israel adalah sejarah yang diwarnai dengan sejumlah pencobaan, tetapi Allah selalu membebaskan umat-Nya, diandaikan seperti kebebasan ‘seekor binatang bila diputuskan tali pengikatnya’ (ay 4).  Kehidupan orang Kristen pun diwarnai dengan cobaan hidup yang datang silih berganti. Justru ketika pencobaan menimpa kita, disitulah iman kita teruji.  Namun tak selamanya mendung itu kelabu; tak selamanya pula orang Kristen tertekan oleh pencobaan; sebab Yesus Tuhan kita, Dialah perisai yang selalu membentengi kita dan memberi kita kekuatan yang baru.

Pasal 130 adalah mazmur pertobatan. “Jika, Engkau ya Tuhan, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?” (ay 3).  Pemazmur mengalami hidup yang menderita, sengsara dan terasing, disebabkan oleh kesalahan dan dosa-dosanya. Rasa sakit dan terasing itu membuat dirinya sepertinya berada dalam “jurang yang dalam”, jauh dari kebahagiaan dan kesenangan.  Disaat itulah ia menaikkan seruan pertobatan kepada Tuhan. Suatu keyakinan muncul bahwa orang dapat berseru kepada Tuhan yang selalu setia menunggu pertobatan setiap orang. Ketika seruan pertobatan itu disampaikan maka selalu ada kata pengampunan dari Allah.  Pengampunan-Nya selalu Dia berikan kepada mereka yang sungguh-sungguh bertobat dari dosa-dosanya dan berjanji untuk menjalani kehidupan yang seturut kehendak-Nya.  Bagaimana dengan saudara?

Pasal 131 merupakan mazmur kepercayaan kepada Tuhan. Dengan perasaan puas, tenang dan bahagia ia memuji Tuhan.  Ia menjauhkan diri keinginan yang terlalu besar untuk diri sendiri supaya ia bisa sepenuhnya menyerahkan diri kepada perlindungan Allah.  Bagaikan seorang anak kecil dalam pelukan ibunya, seperti itulah perasaan si pemazmur yang merasa tenang dan damai dalam dekapan Tuhan.  Tiada hal yang lebih membahagiakan selain hidup dalam pelukan dan naungan kasih setia Allah yang kekal. Itulah yang mendorong pemazmur dan kita semua sebagai orang percaya untuk selalu berharap kepada Tuhan selamanya!

Pencobaan adalah hal yang biasa, yang pasti selalu ‘akrab’ dengan kehidupan kita, tetapi yang luar biasa adalah ketika Anda tetap percaya dan kepercayaan Anda tak tergoyahkan!

Artikel oleh: November 24, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Psalm (Renungan Alkitabiah dari Kitab Mazmur)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda