Bersandarlah Pada-Nya!

Bacaan Alkitab: Yosua 7

“Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan….” (Yosua 7 : 1)

Karena percaya diri yang berlebihan dan terlalu bersandar pada kemenangan sebelumnya terhadap Yerikho, maka secara nyata Yosua dan bangsa Israel gagal untuk mengambil waktu sendiri bersama Tuhan untuk mencari petunjuk Tuhan dan meminta bantuan kuasa-Nya. Seandainya ia melakukannya, maka ia akan mengetahui dosa Akhan dan akan terlebih dahulu menyelesaikannya.  Ada 4 kesalahan fatal yakni: 1) mereka tidak menyadari dosa Akhan, 2) meremehkan kekuatan lawan, 3) terlalu bersandar pada kekuatan militer mereka, dan 4) mereka berspekulasi dengan Tuhan—mereka menjadikan Tuhan sebagai jaminan.

Berapa sering kita menjadi seperti Yosua dalam pasal 7?  Karena terbiasa kerja keras, suka bertindak dan keinginan untuk menyelesaikan sesuatu dan berhasil, maka ada kecenderungan kita bertindak cepat tanpa mengambil waktu bersama Tuhan dan bersandar pada kekuatan-Nya dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Tuhan. Ini bukan hanya tidak bijaksana, namun bahkan menyebabkan kita tidak sensitif terhadap musuh karena dengan demikian kita bersandar pada kekuatan dan hikmat diri sendiri. Dengan demikian dengan nyata kegagalan-kegagalan ini menghalangi kemajuan dan kemampuan kita dalam menghadapi tantangan hidup.

Akibatnya, bagian akhir ayat 5 mengatakan, “lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.” Kekalahan atas Ai membuat bangsa Israel patah semangat. Ini bahkan jauh lebih penting dari kekalahan mereka itu karena ini mengakibatkan keraguan dan lemahnya harapan atau keyakinan dalam Tuhan. Bukannya mereka memeriksa diri mereka yang menjadi sumber kekalahan, mereka malah mulai meragukan Tuhan.

Dalam keberdosaan kita, kita sering seperti itu. Kita begitu cepat depresi, patah semangat, dan hilang arah dan mencoba melihat segala alasan kegagalan diluar diri kita. Kita menyalahkan orang lain atau sesuatu, kita membuat alasan-alasan, kita bersembunyi dan menjadi acuh-tak acuh, namun sering kita gagal memeriksa diri. Kita menganggap kesalahan tidak mungkin berasal dari diri kita.

Pelajaran penting untuk kita ingat yakni: jangan mengandalkan kekuatan kita ataupun pengalaman keberhasilan masa lampau!

Artikel oleh: October 18, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Joshua (Renungan Alkitabiah dari Kitab Yosua)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda