Tetaplah Beriman Teguh

Bacaan Alkitab: Daniel 1

“Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.” (Daniel 1:5)

Latar belakang kitab Daniel adalah kekalahan kerajaan Yehuda di tangan bangsa Babel, sehingga mereka menjadi tawanan dan dibawa ke Babel sebagai budak. Sesungguhnya ini merupakan teguran Tuhan kepada umat Israel karena mereka telah berbuat dosa. Akibatnya, “Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.” (Daniel 1:2).  Menurut sejarah kuno, jika dua bangsa berperang, bukan hanya rakyatnya yang berperang, tetapi allah mereka pun turut berperang di atas.  Apabila salah satu bangsa tersebut kalah, berarti dewa mereka pun kalah. Saat bangsa Yehuda kalah, segala perkakas yang ada di dalam bait suci dibawa dan dimasukkan ke dalam rumah dewa baal. Meskipun demikian, bukan berarti Tuhan bangsa Israel kalah dengan para dewa baal, tetapi Tuhan ingin menghajar umatNya yang telah memberontak kepadaNya.

Dikisahkan, Nebukadnezar mulai memilih beberapa orang Israel (usia muda) untuk di didik dalam istana raja, termasuk Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Mereka diajar tentang tulisan, bahasa dan budaya bangsa Babel (ayat 4) supaya identitas sebagai orang Yehuda perlahan-lahan hilang. “Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.” (ayat 5b). Bahkan Nebukadnezar juga berusaha mengganti nama mereka: Daniel menjadi ‘Beltsazar’, Hananya dinamai ‘Sadrakh’, Misael menjadi ‘Mesakh’, dan Azarya dinamainya ‘Adebnego’.  Kenyataannya meskipun nama mereka diganti, hati mereka tidak berubah. Mereka berketetapan hati untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja. Meskipun mereka sudah terpisah jauh dari bangsanya dan juga keluarganya, iman mereka tidak goyah. Mereka tetap fokus dan beriman kepada Allah yang hidup walau berada di tengah-tengah orang-orang penyembah berhala.

Andaikan kita hidup seperti pada zaman Daniel yang penuh dengan ancaman dan aniaya, adakah kita memiliki iman seteguh mereka?

Di tengah badan dan ujian, tetaplah beriman kepada Kristus dan jangan pernah berubah.

Artikel oleh: September 6, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Daniel (Renungan Alkitabiah dari Kitab Daniel)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda