Utamakan Perkara Rohani

Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul: 17

“Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia”.  (Kisah Para Rasul 17 : 24)

Pada umumnya, jika seseorang menmgunjungi tempat-tempat yang baru, maka dia akan sibuk sekali mengambil foto dan berfoto di sana-sini.  Sebelum pulang, tidak lupa, dia membeli souvenir atau makanan khas setempat.  Sesampainya di rumah, dengan bersemangat dia menceritakan segala keindahan dan keistimewaan tempat-tempat baru yang dia kunjungi.

Rasul Paulus, kemungkinan besar, adalah satu dari ‘pelancong’ terbesar pada zamannya.  Hanya dalam pasal 17 saja, dia telah mengunjungi tiga kota yang berbeda, yaitu: Tesalonika, Berea dan Athena.  Di sepanjang umurnya, Paulus mengunjungi banyak pulau, dan melihat banyak pemandangan di berbagai negara.  Ketika dia pulang, dia banyak sekali menulis surat.  Surat-suratnya dibaca secara luas oleh jemaat mula-mula.  Akan tetapi, di dalam semua tulisannya, tidak ada satu baris pun yang menceritakan keindahan pemandangan, atau kehebatan arsitektur satu gedung atau keunikan budaya setempat.

Bukankah itu aneh sekali?  Tidak bagi Paulus! Sejak Paulus  mendapatkan penglihatan akan kemuliaan Allah dalam perjalanan ke Damsyik dan mendengar suara Yesus, maka sejak saat itu dia menjadi seorang yang ‘buta’ dan ‘bisu’ bagi Allah.  Ke mana pun dia pergi, dia tidak ‘melihat’ siapa pun kecuali Kristus dan jiwa-jiwa yang membutuhkan uluran tangan-Nya.  Setiap kali dia berbicara, dia tidak mau berbicara apa pun kecuali tentang Injil Allah.

Apakah itu berarti kita harus membuang semua foto-foto kenangan dan kamera-kamera kesukaan kita?  Tentu saja tidak!  Akan tetapi,  di sisi lain, kita harus mengevaluasi ulang pola pandang dan pola bicara kita.  Sebagai warga Kerajaan Allah, seharusnya kita lebih suka untuk memandang dan berbicara  perkara-perkara Surgawi dan bukan perkara-perkara duniawi.

Jika seseorang sungguh telah berjumpa dengan Allah, maka hidupnya dipimpin oleh indera ke enam, yaitu indra  akan perkara-perkara Surgawi.

Artikel oleh: May 28, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Acts (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kisah Para Rasul)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda