Muliakanlah Allah

Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 13 – 14

“Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat”. (Kisah Para Rasul 14 : 3b)

Pada tahun 1808, setahun sebelum kematian Franz Joseph Haydn, satu pertunjukkan besar dari karyanya The Creation diadakan di Vienna.  Sang komposer sendiri menghadiri pertunjukan tersebut.  Sebagai seorang yang sudah sangat lanjut usia dan sangat lemah secara fisik, dia dibawa di atas kursi roda ke podium kehormatan.  Kehadirannya membangkitkan antusiasme hebat dari para hadirin.  Oskestra dan rombongan paduan suara meluncurkan satu bait yang indah, “Jadilah terang.”  Hadirin pun serentak bangkit berdiri untuk bertepuk tangan.

Akan tetapi dengan gemetar Haydn bangkit berdiri dan berseru dengan segenap kekuatannya, “Bukan!  Bukan!  Bukan dari diri saya!  Semuanya ini berasal dari Allah sendiri!  Dialah saja yang layak dimuliakan!!”  Walaupun dia langsung terjatuh kembali ke kursi rodanya dan nampaknya sangat kelelahan, tetapi dia telah menyampaikan satu kebenaran kepada semua hadirin dalam cara yang sangat dramatis dan tidak akan terlupakan.

Memang selalu ada godaan bahkan kesempatan untuk kita mencuri kemuliaan Allah.  Itu sebabnya, kita harus selalu waspada!  Belajarlah dari Barnabas dan Saulus yang langsung menolak pengagungan kepada diri mereka dan berkata, “Kami ini manusia biasa . . ., berbaliklah kepada Allah yang hidup” (ay 15).  Belajarlah dari Haydn untuk menjadi yang terbaik dan untuk menghasilkan karya yang terbaik.  Setelah itu, saksikanlah kepada setiap orang,
“Segala yang baik yang ada di dalam diri kita itu berasal dari Allah.  Segala yang baik yang dapat kita kerjakan dan hasilkan itu adalah pekerjaan Allah.”

Jadi, tidak ada alasan untuk kita memegahkan diri.  Sebaliknya, ada banyak sekali alasan sekaligus bukti untuk saya dan Saudara memuliakan Allah.

Kemuliaan Allah sebenarnya tidak pernah dapat dicuri.
Ketika seseorang ‘mencuri’ kemuliaan Allah, maka kemuliaan palsu dan semu lah yang dia dapatkan.

Artikel oleh: May 24, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Acts (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kisah Para Rasul)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda