Pujian dari Allah

Bacaan Alkitab: Roma 2: 17 – 29

“Tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu. (Roma 2 : 10—11)

Sekelompok anak sedang membandingkan situasi di rumah masing-masing.  Anak dari seorang direksi bank, dengan bangga, berkata, “Ayahku memberiku 10.000 rupiah setiap hari jika aku bersikap baik.”
Anak seorang pengacara mengatakan bahwa dia mendapatkan 5.000 rupiah.  Anak seorang janda mengeluh karena dia hanya mendapatkan 500 rupiah.
Anak yang terakhir berkata, dengan tulus, “Ayahku seorang pendeta.  Akan tetapi, beliau selalu mengingatkanku bahwa aku adalah anak Tuhan.  Jadi, aku selalu berusaha untuk bersikap baik walaupun tidak pernah mendapat apa-apa dari ayahku.”

Satu kesaksian yang sederhana, tetapi dalam sekali.  Sesungguhnya, setiap anak Tuhan seharusnya tidak lagi mencari pujian dari dunia ini, tetapi hanya  mencari pujian dari Allah.  Inilah deskripsi seorang yang akan mendapat pujian dari Allah,

  • Seorang yang mengajar dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum mengajar orang lain (ay 21-22).
  • Seorang yang tidak hanya memberitakan kebenaran, tetapi sungguh menghidupi kebenaran tersebut (ay 23-24).
  • Seorang yang tidak hanya beribadah secara lahiriah, melainkan dengan hati yang sungguh mengasihi dan takut akan Tuhan (ay 25-29).

Saudara tentu sudah mengamati bahwa jika manusia memuji kita, biasanya ada pamrih, mereka mengharapkan sesuatu sebagai imbalan.  Tidak demikian dengan Allah!  Ketika Allah memuji saya dan Saudara, Dia justru segera akan menambah-nambahkan berkat yang lebih berlimpah dan bersifat kekal.

Kejarlah ‘pujian dari Allah’, bukan bukan dari manusia!

Artikel oleh: March 20, 2012   Kategori : Bibical Devotion from Rome (Renungan Alkitabiah dari Kitab Roma)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda