Jangan Bodoh!

Bacaan Alkitab: Pengkhotbah 10: 1 – 20

“Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri”. (Pengkhotbah 10 : 2)

 

Tidak diperlukan banyak untuk menghancurkan satu tumpukan wangi-wangian. Hanya seekor lalat yang mati sudah cukup! (ay 1). Satu bahan yang buruk dalam masakan akan menghancurkan keseluruhan masakan. Satu mur kecil yang kendor, bisa juga membuat keseluruhan mekanisme sebuah mobil mogok.  Setetes bahan kimia bisa menimbulkan polusi pada sebuah sungai secara menyeluruh.  Satu suara yang sumbang, bisa menyebabkan paduan suara menjadi terganggu dan tidak tampil maksimal.  Demikian juga dengan kebodohan itu.  Jangan biarkan sikap atau tindakan kita yang bodoh menghancurkan  hidup kita. Semua kebaikan, semua hasil yang kita capai dan keharmonisan yang kita bina dengan keluarga atau sesama, perlu untuk dijaga dengan baik. Sebab satu saja pilihan kita yang salah (pilihan yang bodoh atau “tidak bijak”) bisa menghancurkan semuanya.

Seorang politisi yang kariernya cerah dan gilang gemilang akan menghadapi akhir karier yang mendadak ketika ia mempunyai affair ataupun ketahuan korupsi. Seorang artis yang sedang naik daun akan hilang pamornya ketika ia terlibat sebagai pengguna narkoba ataupun tindakan lain yang tidak terpuji. Seorang pendeta yang terkenal dan diurapi oleh Tuhan dalam pelayanannya akan tercemar dan ditinggalkan jemaatnya jika ia kedapatan melakukan perbuatan dosa.  Semua itu disebabkan karena tindakan yang bodoh. Jadi, tindakan bodoh itu sangat berpengaruh dalam karier dan hidup kita serta mencegah kita untuk hidup berhasil dan berdampak.  Orang yang bodoh atau “yang tidak bijaksana”, akan sering bertindak sembrono dan mengundang kesulitan untuk dirinya sendiri. Orang yang bijaksana akan hidup sehat dan tidak mencari kesulitan. Walaupun memang orang yang bijak menyadari bahwa kesulitan merupakan kenyataan hidup—bahkan sekalipun ia tidak mencarinya, suatu ketika mungkin kesulitan itu akan melanda hidupnya—tetapi ia akan menyikapinya dengan bijaksana.  Sebab menghindari kesulitan adalah suatu kebodohan dalam bentuk yang lain.

Ada saatnya, mungkin kita akan bertindak “bodoh”, tetapi orang yang bijak akan berusaha menghindari dan menjauhi tindakan yang membawa dirinya pada kebodohan atau kesalahan yang sama sehingga ia tidak mengulanginya lagi.

Belajar dan bercermin dari pengalaman adalah sikap yang bijak untuk bisa hidup lebih maju lagi.

Artikel oleh: February 25, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Ecclesiastes (Renungan Alkitabiah dari Kitab Pengkhotbah)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda