Untuk Kemuliaan Tuhan!

Bacaan Alkitab: Pengkhotbah 9: 13 – 18

“Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang.”   (Pengkhotbah 9 : 16)

 

Pembacaan ini mengisahkan tentang sebuah kota kecil yang berada dalam  situasi yang genting karena kepungan dari seorang raja yang memiliki pasukan yang sangat kuat.  Rupanya di dalam kota kecil itu terdapat seorang yang miskin tapi bijaksana.  Yang tidak jelas dalam cerita itu adalah apakah penduduk kota itu meminta nasehat orang yang bijak itu dan mengambil tindakan yang disarankannya, dengan demikian menyelamatkan kota itu, lalu melupakannya. Atau mungkin penduduk kota itu lupa akan keberadaannya di kota itu. Mereka tidak berpaling kepada dia pada saat yang kritis dan menyelamatkan diri mereka sendiri. Mereka melupakan dia dan kota itu jatuh ke tangan musuh.

Dalam kehidupan ini, kita pun dapat melihat bagaimana orang dengan begitu mudahnya melupakan kebaikan orang lain.  Anda pun bisa melakukan sejumlah kebaikan dan pelayanan besar tetapi mereka yang mendapat manfaat dari perbuatan kita itu hanya sekejap mengingatnya dan kemudian melupakannya.  Bahkan ada yang tidak pernah mengucapkan terimakasih padahal mereka merasakan manfaat dan hasil dari apa yang Anda kerjakan.  Atau seperti ini: Anda adalah seorang yang baik, hidup saleh dan taat kepada firman Tuhan, tetapi secara ekonomi Anda miskin, maka yang terjadi adalah Anda akan sulit diingat oleh keluargamu ataupun sesamanya.  Sebab sifat manusia pada umumnya hanya memperhatikan segi jasmani daripada segi rohani. Anda boleh tidak rohani asal Anda kaya, maka banyak orang akan mengikuti Anda. Tetapi apakah yang seperti itu yang dikehendaki Tuhan?  Allah tidak pernah memandang seseorang dari segi penampilan luar, entah itu kekayaan, kepintaran ataupun kedudukannya, tetapi Allah melihat hati yang mengasihi Dia. Di mata Tuhan, orang yang disebut bijaksana adalah orang yang takut akan Tuhan dan mengasihi Dia, bukannya orang yang banyak uang dan berkuasa.

Jadi, sekalipun kita tidak diperhatikan orang, bahkan tidak ada ucapan terimakasih yang kita terima padahal kita telah melakukan perbuatan-perbuatan baik yang membantu orang lain; janganlah kita kecewa tetapi tetaplah bersemangat!  Kita hidup dan berbuat kebaikan bukan untuk mengharapkan balasan ataupun sanjungan, tetapi kita melakukannya karena kita mengasihi Tuhan.

Orang yang melayani Tuhan tidak terfokus ataupun berharap pada  penghargaan yang diberikan oleh manusia karena semua yang dilakukannya adalah bagi kemuliaan nama Tuhan.

Artikel oleh: February 24, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Ecclesiastes (Renungan Alkitabiah dari Kitab Pengkhotbah)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda