Makna Kesusahan

Bacaan Alkitab: Pengkhotbah 7 : 1 – 22

“Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran”.
(Pengkhotbah 7 : 1)

 

Kita biasanya berpikir bahwa cara untuk bahagia dan memiliki sebuah wajah yang cantik, cakep dan penuh senyum adalah dengan memiliki suatu eksistensi yang bebas dari kesulitan dan penderitaan.  Andaikan kita bisa menghindari penderitaan, ketidakberuntungan, kehilangan dan kemarahan, maka segala sesuatu akan berjalan baik.  Gambaran suatu kehidupan bahagia yang bebas kesulitan bukan saja tidak riil atau nyata, tetapi juga bukan itulah jalan untuk mencapai kebahagiaan.  Pengkhotbah mengatakan jauh lebih baik untuk realistis tentang kehidupan ini dan menerima segala sesuatu, termasuk pengalaman-pengalaman yang sulit dalam hidup ini daripada menghindarinya.

Di awal pasal ini, ia mengatakan bahwa sebuah reputasi yang baik (nama baik) lebih baik dari pada deodorant (minyak wangi yang mahal).  Ini bersifat ringan dan humor. Tetapi kemudian dia melanjutkan dalam ayat-ayat selanjutnya bahwa: “Kematian lebih baik daripada kehidupan. .   Puasa lebih baik daripada pesta. . . Bersedih lebih baik daripada tertawa. . . Marah lebih baik daripada sanjungan. . .”  Kedengarannya si pengkhotbah seperti pembunuh kesenangan.  Tetapi jika kita terus merenungkan apa yang dikatakannya, maka kita akan tahu bahwa dia bukanlah pembunuh kesenangan.  Dia mau menegaskan kepada kita bahwa kita akan lebih baik dalam kehidupan jika kita realistis tentang kehidupan ini dan menerima bahwa kehidupan memang akan mempunyai sisi yang sulit.  Ia  juga melanjutkan bahwa jika kita merenung, kita akan menemukan bahwa dalam sisi kehidupan yang sulit itulah kita belajar untuk bijaksana.  Sebagian dari hal-hal buruk itu sebenarnya lebih baik buat kita daripada pengalaman–pengalaman kehidupan yang mulus dan menyenangkan.
Mungkin kita tidak menghargai kesedihan, rasa sakit, kehilangan dan kekecewaan dalam kehidupan. Tetapi, dalam situasi-situasi yang demikianlah kita belajar untuk bertumbuh dan menjadi dewasa.  Dalam keadaan dan situasi yang sulitlah yang membuat kita lebih kuat dalam menghadapi realita hidup ini. Penderitaan sering mengajar kita apa yang paling berharga dalam hidup dan apa yang berlangsung abadi.

Dalam keadaan dan situasi yang sulitlah yang membuat kita lebih kuat dalam menghadapi realita hidup ini!

Artikel oleh: February 20, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Ecclesiastes (Renungan Alkitabiah dari Kitab Pengkhotbah)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda